BOURAIL, New Caledonia — Di sebuah kamar, nampak seorang anggota Pramuka New Caledonia (Scouts Laïcs de Nouvelle Calédonie) bernama Lou Perotto Rambeau tengah asyik memainkan sebuah benda kecil. Benda itu dimainkannya dengan penuh keceriaan.
Benda itu adalah Gasing yang tak lain merupakan pemberian Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY) Kak GKR Mangkubumi minggu lalu, saat Lou ikut serta dalam kegiatan kunjungan di Yogyakarta.
Kepada Cathy Devarat, Pembina Pramuka New Caledonia, Lou dengan bangga dan antusias menceritakan pengalaman-pengalaman serunya selama kurang lebih dua pekan ia berkunjung di Yogyakarta. Sembari ia memainkan Gasing istimewanya tersebut.
Cathy menceritakan kejadian ini kepada Kak Andri, Andalan Daerah Urusan Komunikasi dan Informatika yang juga mendampingi pramuka New Caledonia selama berkegiatan di Yogyakarta bersama Kak Tutik, Kak Fuad, dan kakak-kakak lainnya.
Diketahui bahwa puluhan anggota pramuka New Caledonia tingkat penggalang telah berkunjung ke Yogyakarta mulai tanggal 28 Januari 2020 sampai dengan 7 Februari 2020. Kala itu, Ketua Asosiasi Pramuka New Caledonia pun menyampaikan bahwa hal yang paling mengesankan selama di Yogyakarta adalah pertukaran budaya di antara pramuka kedua negara.
Tentu inilah yang disebut sebagai pertukaran budaya yang mengesankan. Dampak positif inilah yang sesungguhnya ingin ditularkan, ingin disebarkan kepada seluruh dunia, bahwa salah satu permainan tradisional itu sungguh menyenangkan.
Sebagaimana kita ketahui, Gasing merupakan sebuah permainan tradisional yang terbuat dari kayu, dimainkan menggunakan tali, yang umumnya berasal dari kulit pohon. Panjang tali gasing berbeda-beda, tergantung pada ukuran gasing dan panjang lengan orang yang memainkan. (and/cst)