PRAMUKADIY — Salah satu tools yang disiapkan oleh World Organization of the Scout Movement (WOSM) dalam menunjang Safe from Harm adalah terkait dengan Kesehatan Mental. WOSM menyebut dokumen ini dengan nama Worldscouting Mental Health Toolkit.
Safe from Harm ada untuk melindungi kaum muda dari segala bentuk pelecehan, termasuk pelecehan fisik, seksual, dan emosional serta penelantaran di setiap lingkungan.
Dalam Kepramukaan, salah satu prioritas yang dibangun adalah lingkungan yang aman yang mendorong perkembangan, kesejahteraan, dan keselamatan anak-anak dan remaja.
Sebagaimana pula terkait dengan kesehatan mental. Menjaga kesehatan mental merupakan bagian penting untuk menikmati hidup yang panjang serta memuaskan.
WOSM menjelaskan bahwa Toolkit yang mereka siapkan ini bertujuan untuk mendukung orang dewasa dalam membekali kaum muda dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memahami dan menjaga kesehatan mental mereka serta mendukung orang-orang di sekitar mereka.
Dalam Kepramukaan, saling menjaga dan merawat satu sama lain untuk memastikan semua orang merasa sehat merupakan tanggung jawab bersama.
Tentang Kesehatan Mental
Kesehatan mental adalah kondisi dimana seseorang memiliki kesejahteraan yang terlihat dari dirinya yang mampu menyadari potensinya sendiri, memiliki kemampuan untuk mengatasi tekanan hidup dan normal di setiap situasi dalam kehidupan, mampu bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya.
Menurut Federasi Kesehatan Mental Dunia (World Federation for Mental Health) menjelaskan pengertian dari kesehatan mental sebagai kondisi yang memungkinkan adanya perkembangan yang baik secara fisik, intelektual dan emosional, sepanjang hal itu sesuai dengan keadaan orang lain.
Kesehatan mental yang baik memiliki kondisi batin yang berada dalam keadaan tentram, tenang dan positif, sehingga hal tersebut membuat seseorang untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitar.
Namun ketika sebaliknya ketika memiliki gangguan kesehatan mental maka akan menimbulkan dampak seperti: emosi selalu tinggi dan cepat marah dan mengalami sakit yang tidak dapat dijelaskan.
Tips Menjaga Kesehatan Mental
Menjaga agar kesehatan mental dalam diri tetap terjaga dengan baik, kita perlu melakukan beberapa hal berikut ini,
- Menanamkan mindset positif pada diri sendiri.
- Rutin dan rajin berolahraga.
- Istirahat dan tidur yang cukup.
- Membantu orang lain yang membutuhkan.
- Berlibur/berkemah dengan keluarga, pasangan dan kerabat,
- Meditasi.
- Memberikan senyuman serta salam pada orang yang kita jumpai.
- Makan makanan yang sehat dan bergizi
- Membatasi diri dalam bermain Sosial Media
- Tidak mengkonsumsi minuman keras dan obat-obatan terlarang.
Menurut Toolkit WOSM yang terkait dengan Kesehatan Mental ini, para peserta didik didorong untuk menggunakannya dalam kegiatan antar sesamanya yang terkait dengan topik Safe from Harm dan mengikuti panduan penggunaannya untuk menjaga batasan.
Tujuannya adalah untuk mendorong para peserta didik/anggota muda dan Pembina Pramuka untuk belajar, berbagi, dan berdiskusi di tempat yang aman.
Adapun peran Pembina Pramuka yang disebutkan dalam toolkit ini adalah memfasilitasi pengalaman tanpa harus berceramah, melainkan memfasilitasi dan mendukung.
Karena isi dari toolkit ini dirancang untuk disampaikan secara langsung kepada para anggota Pramuka, maka bahasa dan visual yang ada sudah ramah bagi anak-anak dan remaja. Penjelasan yang lebih teknis untuk para fasilitator, dalam mengoptimalkan dengan pengetahuan yang ada juga terdapat dalam toolkit ini.
Para pembina atau anggota dewasa dapat mengeksplorasi kegiatan yang diusulkan melalui Mental Health Toolkit dari WOSM ini dan memilih cara yang paling ideal untuk menyesuaikan dengan konteks lokalnya dengan Pramuka.
Tentunya, para pembina juga perlu memperhatikan bahwa setiap kegiatan Safe from Harm yang dilakukan untuk Pramuka harus diintegrasikan dalam pembinaan anggota muda dan diterapkan dengan menggunakan Metode Kepramukaan.
Kesehatan Mental dan SDGs
Sebagaimana kita ketahui bahwa Gerakan Pramuka berkomitmen untuk membantu mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Lebih spesifik lagi tujuan ketiga adalah Good Health and Well-Being (Kesehatan dan Kesejahteraan yang Baik).
Dalam mencapai tujuan ini, peserta didik diharapkan dapat memahami pentingnya kesehatan mental, dapat berinteraksi dan berempati dengan orang-orang yang menderita penyakit, dapat mendorong orang lain untuk memutuskan dan bertindak demi meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan bagi semua.
Kemudian juga dapat mengembangkan komitmen pribadi untuk mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan bagi diri mereka sendiri, keluarga mereka, dan orang lain, termasuk mempertimbangkan pekerjaan sukarela atau profesional di bidang kesehatan dan perawatan sosial.
Selain itu, peserta didik diharapkan dapat memasukkan perilaku yang mempromosikan kesehatan dalam rutinitas sehari-hari, serta memiliki kapasitas untuk memahami ketika orang lain membutuhkan bantuan dan mencari bantuan untuk diri mereka sendiri dan orang lain.
Kepramukaan sangat bagus untuk kesehatan mental kita
Kepramukaan memberikan kesempatan kepada kaum muda untuk terhubung dan menjalin pertemanan seumur hidup. Hal ini mendorong para anggota untuk merefleksikan dan mempraktikkan kesadaran diri, serta terlibat dengan komunitas mereka.
Pramuka diberi kesempatan untuk menghabiskan waktu di luar ruangan, mencoba hal-hal baru, bertemu orang baru, berpetualang, mengatasi tantangan, dan membangun ketahanan.
Sebuah penelitian tahun 2017 terhadap 10.000 laki-laki yang lahir pada tahun 1958 di Inggris menemukan bahwa mantan anggota Pramuka dan Pandu Putri, 15% lebih kecil kemungkinannya untuk menderita gangguan kecemasan atau gangguan suasana hati dibandingkan dengan yang lain.
Para penulis menyimpulkan: “Hal ini menunjukkan bahwa program-program kepemudaan yang mendukung ketahanan dan mobilitas sosial melalui pengembangan potensi untuk pendidikan mandiri yang progresif dan berkelanjutan, … kemandirian, kolaborasi, dan kegiatan di lingkungan alam dapat melindungi kesehatan mental di masa dewasa.”
Gerakan Pramuka mengajak anak-anak dan remaja untuk mencapai potensi penuh mereka. Beberapa informasi menarik dapat ditemukan dalam Mental Health Toolkit, divisualisasikan dengan kotak-kotak berwarna ungu yang menjelaskan bagaimana Kepramukaan dapat mendukung kesehatan mental yang baik di kalangan anak muda.
__
CST-PusbangJusinfo