Prawacama
Kwartir Daerah XII DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) merupakan Gerakan Praja Muda Karana (Pramuka) yang berkedudukan di bumi Mataram. Bumi Mataram bagi rakyat D.I.Yogyakarta merupakan wasiat peninggalan Pangeran Mangkubumi (pendiri Yogyakarta). Sejarah mengatakan bahwa berdirinya D.I.Yogyakarta merupakan hasil dari perjuangan rakyat dengan pemimpinnya/kawula beserta gustinya di atas segala pengorbanan selama melawan musuh.
Anggota Pramuka se-DIY sebagai pewaris bertekad pula akan mempertahankan, memelihara, memupuk, serta menauladani jiwa Pangeran Mangkubumi sebagai pemimpin dan pembangun Yogyakarta yang sekarang tidak terpisahkan dari Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hal inilah yang digunakan untuk bekal di dalam ikut serta menjalankan kewajiban membangun negara menuju kemuliaan dan kebahagiaan bagi seluruh bangsa dan tanah air Indonesia sebagai ketetapan hati segenap anggota pramuka Kwarda XII yang terlukis pada lambangnya. Lambang ini dibuat pertama kali oleh Kak Tino Sidin, 1970. Arti dan Makna disusun oleh Kak Himodigdoyo.
Bentuk dan Isi Lambang
- Perisai : Bentuk dua bunga “padma” (segitiga melengkung di bagian atas)
- Tugu : Berwujud Tugu Yogyakarta. Badan atap dan puncak tugu berdiri di atas alas bersusun lima sesuai jumlah sila dari ideologi dan dasar negara kita Pancasila
- Sayap garuda mengembang : Letaknya dikanan kiri tugu. Sikapnya mendukung tugu. Bulu sayap terdiri dari tiga susunan berjumlah 15 buah (2-3-10)
- Pita : Terletak di bawah tugu mendukung sayap.
- Tulisan : Berbunyi “MANGKUBUMI”
MAKNA LAMBANG
-
Perisai berwarna biru merupakan alat bertahan. Bentuk dua bunga “PADMA” (bunga teratai) adalah lambang kepribadian bangsa timur umumnya. Warna biru sebagai dasar yang berarti tetap setia. Tetap setia adalah akan mempertahankan keagungan Pancasila, UUD 45, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Kepribadian Nasional.
-
Tugu dengan alas bertingkat 5 berwarna hitam mengandung makna bercita-cita tinggi menjulang ke awan berdasarkan Pancasila, menuju kekeluhuran yang bersifat kekal dan abadi.
-
Dua sayap Garuda berwarna kuning, kedua sayap tersebut yang berada di kanan dan kiri tugu melukiskan adanya putra dan putri di dalam Gerakan Pramuka dengan kedudukan yang sederajat. Sayap yang mengembang adalah tanda siap-siap dari tiap-tiap Pramuka dalam menghadapi kewajibannya, diharapkan dengan gerak langkah yang dinamis, tanpa meninggalkan susila dan wirama.
-
Pita Putih sebagai lambang pengikat seluruh gugus depan se-DIY berdasarkan kesucian dan keluhuran budi.
-
Tulisan MANGKUBUMI berwarna merah dimaksudkan untuk mengabadikan nama pendiri Yogyakarta Hadiningrat ialah Pangeran Mangkubumi (Sultan Hamengku Buwono I). Warna merah melambangkan sifat-sifat Pangeran Mangkubumi yang luar biasa sebagai prajurit, panglima perang, pelindung rakyat, kepala pemerintah, manusia yang ber-Tuhan, ahli pikir, budayawan, seniman, dan patriot.
Kata Sakti arti lambang ini jika diringkas, maka dapat diucapkan atau di baca seperti bunyi kata-kata sakti dibawah ini:
“WIRA PRASETYA PRAJA BHAKTI”
Wirawan yang setia berbakti kepada Praja (Negara)
Arti Lambang Keseluruhan
Makna dari lambang ini mengandung harapan, hendaknya semangat Pangeran Mangkubumi seperti terlukis pada gambar ini menjiwai setiap anggota Pramuka dalam mengabdikan diri pada negara, khususnya dimasa pembangunan menuju kemuliaan, kebahagiaan, dan kesejahteraan nusa bangsa serta dunia pada umumnya.
___
Penyesuaian desain lambang pada 2015 dilakukan oleh Kak Ika Prasetya Dwiantoro (Staf Kwarda) untuk keperluan cetak, administratif, dan aset digital. Kemudian pada 2021 disesuaikan ulang oleh Kak Wahyu Catur Pamungkas, anggota PusbangJusinfo dengan mempertajam jenis font, mengurai warna standar, serta ilustrasi ukuran.
** FONT yang digunakan adalah ARIAL BLACK
Ilustrasi Ukuran sesuai dengan SK Kwarnas Nomor 005 Tahun 1989