YOGYAKARTA — Dalam sesi Penguatan Kepemimpinan Kepanduan, Kepala Deputi I (Hubungan Antar Lembaga Sosial) Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Dr. Ir. Prakoso, M.M, menyampaikan pesan inspiratif tentang pentingnya memperkuat semangat persatuan dan kepemimpinan, Senin, 27 Oktober 2025.
Di hari kelima pelatihan bersama BPIP ini, ditegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang menyatukan, dikelilingi oleh sepuluh negara lain di kawasan Asia Tenggara, dan memiliki peran strategis dalam menjaga harmoni regional.
Dalam paparannya, Kak Prakoso juga menyinggung peran Sultan Hamengku Buwono IX yang menjadi contoh nyata bagaimana kepemimpinan dapat menghadirkan keindahan dan kesejahteraan bagi masyarakat di berbagai lapisan.
Kak Prakoso menceritakan dan menampilkan kehidupan dan keindahan wilayah-wilayah di pinggiran negara. Dimana wilayah ini memiliki potensi alam dan budaya yang luar biasa dan perlu dijaga bersama. Memiliki masyarakat dengan semangat kebangsaan yang luar biasa juga.
Dari refleksi tersebut, Kak Prakoso mengajak peserta untuk berdiskusi tentang bagaimana Gerakan Pramuka dapat berperan menjadi pemimpin yang baik, mampu menyampaikan aspirasi secara santun, dan membudayakan nilai-nilai Pancasila demi kemajuan bangsa.
“Kita harus berani speak up, memberikan kritik yang membangun, bukan melawan pemerintah, tetapi mengkritisi kebijakan demi perbaikan bersama,” ujar Kak Prakoso.
Beliau juga menggambarkan bahwa ada tiga tipe manusia dalam kehidupan berbangsa: mereka yang suka menggerutu, para pengkhianat, dan pahlawan bangsa.
“Sebagai warga negara Indonesia, kita dididik untuk menjadi pahlawan bangsa,” tegasnya.
Menurutnya, rasa tidak suka terhadap suatu kebijakan tidak perlu diluapkan dengan kebencian. Sebaliknya, perlu diubah menjadi semangat kolaborasi dan perubahan positif demi membangun peradaban Indonesia ke arah yang lebih baik.



























