BANTUL — Hari kedua pelaksanaan Workshop Pengembangan Kampung Pramuka diisi dengan beraktivitas di titik-titik yang telah ditentukan, bertemu masyarakat, pelaku usaha, dan melakukan interview atau pendataan langsung, Jumat, 15 November 2024.
Salah satunya adalah aktivitas di pengrajin batik. Tentu saja, bukan hanya sekedar teori saja ketika berbicara produk batik, pastinya para peserta bisa langsung mempraktikkan untuk membatik.
Para peserta nampak begitu antusias membuat batik dengan pola yang telah disiapkan. Bahkan sudah nampak dalam pola tersebut ada siluet tunas kelapa yang merupakan lambang Gerakan Pramuka.
Keasyikan membatik dirasakan oleh para peserta dan bisa melakukan improvisasi untuk mempercantik pola yang telah disediakan dengan menambahkan beberapa ornamen atau dalam bentuk tulisan, baik itu nama, lokasi, maupun lainnya.

Workshop Pengembangan Kampung Pramuka tahun 2024 yang diselenggarakan di Kampung Pramuka Wukirsari, Bantul diikuti oleh 30 peserta yang berasal dari 22 Kwartir Daerah se-Indonesia.
Usai registrasi ulang di Sekretariat Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY) di Kompleks Bumi Perkemahan Taman Tunas Wiguna Babarsari pada Kamis, 14 November 2024, peserta telah mengikuti serangkaian kegiatan.
Antara lain, mendapatkan ucapan sambutan selamat datang dari pimpinan Kwarda DIY, dibagi dalam kelompok-kelompok, bertemu dengan fasilitator, dikenalkan dengan lema (pemilik homestay), pembukaan kegiatan, focus group discussion, serta olahraga dan sarapan pagi dengan nuansa berbeda.
Kegiatan akan berlangsung sampai dengan Sabtu, 16 November 2024 dan diharapkan sudah mempunyai dokumen final Pedoman Kampung Pramuka dari hasil inventarisasi data di lapangan, diskusi, serta penajaman lainnya, yang bisa dibawa untuk mengembangkannya di daerah masing-masing sepulang workshop. (cst)