YOGYAKARTA — Jambore Dunia 2023 atau 25th World Scout Jamboreee akan digelar pada bulan Agustus 2023 di Korea Selatan. Indonesia akan mengirimkan kurang lebih 1.500 anggotanya yang tergabung dalam Kontingen Indonesia.
Sebagaimana informasi yang telah beredar sebelumnya baik melalui surat maupun sosialisasi secara khusus oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, pada Jambore Dunia 2023, Indonesia akan mengirimkan 1.234 peserta, 136 pembina pendamping, 109 International Service Team (IST), 30 Contingent Management Team (CMT), dengan total 1.509 orang.
Data tersebut adalah data yang direkam oleh Komisi Kerjasama Luar Negeri Kwartir Nasional pada akhir Oktober 2022 lalu sesuai dengan batas pendaftaran yang dibuka, ditandai dengan pengiriman deposit fee dan surat konfirmasi kepada panitia pusat.
“Jumlah terbesar sepanjang sejarah Gerakan Pramuka mengirim kontingen ke luar negeri,” tulis Kak Laiyin Nento, Andalan Nasional Komisi Luar Negeri yang juga salah satu dari CMT.
Selain mengikuti agenda yang nantinya ditetapkan oleh panitia, setidaknya ada 3 kegiatan partisipasi kontingen Indonesia pada Jambore Dunia yang diselenggarakan di Saemangeum, Buan-gun, Jeollabuk-do, Korea Selatan.
Pada Jambore Dunia mulai 1 Agustus hingga 12 Agustus 2023 tersebut, Kontingen Indonesia akan membuka Indonesia Food House, yang merupakan pertama kalinya Indonesia membuka ini, bekerjasama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan Komunitas Penguasa Indonesia di Korea.
“Jika rindu masakan Indonesia, sudah akan tersedia di sana,” terang Kak Laiyin pada unggahan media sosialnya.
Kemudian partisipasi selanjutnya adalah ikut serta aktif dalam pameran/eksibisi yang akan mengekspos ragam budaya Indonesia dengan interaktif. Selain itu, partisipasi lainnya adalah menyelenggarakan Indonesian Day dengan waktu yang akan ditentukan kemudian.
Pada program kunjungan atau visit, Kwarnas telah mempersiapkan pula agenda untuk para visitor dari Indonesia yang dikemas dalam tour, bekerjasama dengan mitra jasa perjalanan profesional. Estimasi tour adalah 6 hari dengan rincian 3 hari di Seoul, 1 hari di area perkemahan, dan 2 hari di area Jeonju.
Sesuai apa yang tuliskan oleh Kak Laiyin, Kwarnas memperkirakan biaya perjalanan ini sebesar kurang lebih Rp 24 juta namun akan dipastikan dengan surat edaran resmi. Biaya itu meliputi tiket, visa, penginapan, transportasi, konsumsi, dan kunjungan wisata.
“Edaran akan dirilis segera setelah panitia tuan rumah menetapkan visitor fee,” terang Kak Laiyin.
(cst)