YOGYAKARTA — Kak GKR Hayu terpilih sebagai Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY) masa bakti 2025-2030 dalam Musyawarah Daerah tahun 2025.
Bertempat di Gedhong Pracimasono, Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Kak GKR Hayu merupakan calon tunggal yang diusulkan oleh lima kwartir cabang dan kwartir daerah.
Oleh Pimpinan Sidang Musda 2025, yaitu Kak Heroe Poerwadi, Kak Edy Heri Suasana, dan Kak Nunuk Setyowati disampaikan Keputusan nomor 08 tahun 2025 tentang Ketua Kwarda DIY masa bakti 2025-2030.
Pimpinan sidang kemudian memberikan kesempatan kepada Kak GKR Hayu untuk menyampaikan sambutan perdananya. Pihaknya menyampaikan terimakasih atas amanah yang diberikan, untuk mengembangan sebagai Ketua Kwarda DIY masa bakti 2025-2030.
“Dukungan ini merupakan sebuah penghormatan yang besar bagi saya, saya sadar betul ini tanggung jawab yang besar
akan dijalankan dengan sepenuh hati, sebaik-baiknya, demi kemajuan Gerakan Pramuka DIY,” ujar Kak GKR Hayu.
Kak GKR Hayu menyampaikan bahwa perjalanannya tidak bermula dari dasar kepramukaan yang kuat, namun lima tahun terakhir, menjadi masa pembelajaran yang berharga.
“Saya belajar banyak dari semua dedikasi dan kecintaan Kakak-Kakak di Gerakan Pramuka sangat inspiring,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kak GKR Hayu juga menyampaikan rasa hormat dan terimakasih yang mendalam kepada Kak GKR Mangkubumi, Ketua Kwarda DIY masa bakti 2020-2025, bahwa pramuka itu bukan hanya kegiatan lapangan, namun juga pembangunan karakter, bingkai keistimewaan Yogyakarta.
“Kepercayaan yang diberikan ini tanggung jawab melanjutkan estafet perkembangan Gerakan Pramuka, tangguh, berintegritas, mandiri, dan berbudaya,” sambungnya.

Kak GKR Hayu mengajak kepada seluruh peserta Musda untuk menjadikan masa bakti Kwarda ke depan memperkuat sinergi dan sama-sama menjadikan gerakan pramuka sebagai ruang tumbuh sesuai dengan perkembangan zaman tanpa harus kehilangan akarnya.
“Saya mohon banyak bantuan, bimbingan, karena sadar betul, pengalaman di Gerakan Pramuka tidak sebanyak kakak-kakak sekalian,” ujar Kak GKR Hayu.
Lebih lanjut, Kak GKR Hayu juga menyebutkan jika diiibaratkan pohon kelapa, yang ada di Kwarda, Pengurus, Pembina, dan Pelatih menjadi akar, agar tumbuh menjadi kuat. Majelis Pembimbing sebagai sinar matahari yang menumbuhkan, sementara Ketua Kwarda sebagai penjaga agar tidak ada yang mengganggu.
“Bagaimana kita menghasilkan buah yang benar-benar berguna bagi masyarakat, dengan berbagai hal segala perbedaan, bagaimana hasilnya berguna,” imbuhnya.
Kak GKR Hayu juga menegaskan bahwa saat ini banyak perbedaan kinerja antara generasi. Menurutnya knowledge transfer wisdom ada di kasepuhan, namun yang muda juga tidak boleh semaunya sendiri dalam mengeksekusi kegiatan.
“Dengan melangkah dan kerja bersama, saya yakin di Kwarda DIY dapat menjadi contoh bagi kwarda lainnya quality over quantitiy,” tegasnya.
Menutup sambutannya, Kak GKR Hayu menegaskan bahwa kekuatan Pramuka ada pada kebersamaan, dalam Gerakan Pramuka kita bukan hanya rekan kerja, namun keluarga besar yang memiliki tujuan mulia bersama. (cst)