SLEMAN — Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Sleman bekerja sama dengan Pramuka Sleman menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Sosialisasi Jam Tidur Anak dan Upaya Pencegahan Kenakalan Remaja”, pada Rabu, Juli 2025.
Kegiatan ini menjadi wadah diskusi lintas sektor dalam menanggapi maraknya isu kenakalan remaja di Sleman, yang salah satunya dipicu oleh kebiasaan tidur anak yang buruk, meskipun telah ada regulasi berupa Peraturan Daerah terkait jam malam anak.
Dalam sambutannya, Kak Maya, Kepala Komisi Perlindungan Anak Daerah Kabupaten Sleman menegaskan bahwa problematika kenakalan remaja yang terjadi di jalanan sejatinya berakar dari pola asuh dan peran orang tua yang kurang optimal.
Pihaknya berharap, diskusi yang diselenggarakan hari ini bisa menghasilkan gagasan konkret sebagai solusi jangka pendek yang dapat segera diterapkan.
Senada dengan hal itu, Kak Shavitri Nurmala Dewi (Evi), Sekretaris Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Ppamuka Sleman menyoroti adanya benang merah antara meningkatnya kenakalan remaja dengan keberadaan tiga lembaga pemasyarakatan anak di Sleman.

Ia menyampaikan rencana kegiatan kolaboratif antara Pramuka Sleman dan anak-anak binaan lembaga pemasyarakatan. Tujuannya adalah menumbuhkan minat terhadap kegiatan kepramukaan yang selama ini dikenal sebagai media pembentukan karakter positif bagi generasi muda.
Sementara itu, Kak Abe, Dosen Sosiologi UGM menggarisbawahi bahwa banyak pelaku kenakalan remaja merasa tidak memiliki tempat pulang atau rumah yang nyaman.
Menurutnya, rasa kehilangan arah tersebut kerap membuat mereka mencari pelarian di jalanan hingga terjerumus ke dalam tindakan kriminal seperti klitih.
Ia mengajak para peserta FGD untuk mengeksplorasi nilai-nilai dalam Dasa Darma Pramuka, khususnya poin “Cinta Alam dan Kasih Sayang Sesama Manusia”, sebagai pendekatan yang bisa diterapkan untuk menjawab persoalan kekurangan kasih sayang yang dialami para remaja tersebut.
FGD ini diharapkan mampu menghasilkan rekomendasi strategis jangka pendek untuk memperbaiki kualitas tidur anak serta menekan angka kenakalan remaja, dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk gerakan Pramuka yang selama ini dikenal dengan pembinaan karakter dan disiplin.