Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Salam Pramuka!
Marilah bersama-sama kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kita dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat wal’afiat.
Kakak-kakak dan hadirin yang saya hormati,
Dunia saat ini, sejak tanggal 31 Desember 2019 telah dilaporkan adanya kasus-kasus pneumonia berat yang diakibatkan virus baru golongan Coronavirus (Novel Coronavirus).
Pada Kamis 5 Maret 2020, jumlah orang di Indonesia yang sedang diperiksa terkait dugaan suspect infeksi covid-19 berjumlah 388. Sementara yang positif terjangkit covid-19 (2), negatif covid-19 (371), dan proses pemeriksaan (15).
Untuk itu Pramuka harus menjadi pelopor dan mengedukasi masyarakat dalam melakukan tindakan kewaspadaan dan pencegahan untuk menghindari penularan pneumonia akibat Novel Coronavirus antara lain :
- Jika mengalami gejala demam, batuk, sesak nafas dan baru kembali dari negara terjangkit segera berobat ke Puskesmas / RS terdekat.
- Terapkan etika batuk (menutup mulut/hidung saat bersin atau batuk dengan menggunakan tissue)
Gunakan masker jika menderita sakit dengan gejala infeksi saluran napas (demam, batuk dan flu) dan segera berobat - Sering mencuci tangan terutama setelah batuk atau bersin, sebelum dan sesudah makan, setelah menggunakan toilet, setelah merawat binatang.
- Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun serta bilas. Atau gunakan cairan pembersih tangan yang mengandung alkohol 70-80%.
Kemudian Tragedi kegiatan susur sungai pada bulan lalu, memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi Gerakan Pramuka. Salah satunya, dengan adanya perhatian besar dari pemerintah dan berbagai pihak terhadap prosedur pelaksanaan kegiatan di alam terbuka dan manajemen risiko. Hal ini mengingatkan kita akan ketentuan yang telah dikeluarkan Kwartir Nasional yang tertuang dalam Surat Keputusan Kwartir Nasional Nomor 227 tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Kebijakan Manajemen Risiko Dalam Gerakan Pramuka.
Kita ketahui bersama bahwa kegiatan di alam terbuka merupakan salah satu metode kepramukaan yang menjadi dasar pelaksanaan kegiatan kepramukaan. Sudah menjadi perhatian kita bersama bahwa setiap kegiatan yang kita lakukan harus berdasarkan pada SOP atau standar operasional prosedur guna mengantisipasi hal-hal yang terjadi baik yang dapat kita kendalikan maupun di luar kendali kita.
Untuk itu, saya telah mendorong Kakak-kakak andalan daerah untuk menyusun konsep Manajemen Risiko dan SOP Kegiatan di Luar Ruang. Dengan harapan konsep ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan di luar ruang (alam terbuka) yang segera kita sosialisasikan di jajaran Gerakan Pramuka se DIY.
Kakak-kakak dan peserta pelatihan yang berbahagia,
Bahwa Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta akan menyelenggarakan kegiatan Jogja International Scout Camp (JISC) yang akan diselenggarakan bulan Juli 2020, di hadiri oleh 3.212 peserta dari dalam maupun luar negeri. Kegiatan besar ini akan dilaksanakan di Kompleks Candi Prambanan sebagai maincamp dan desa/kampung wisata yang tersebar di 4 kabupaten dan 1 kota di Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai sub camp.
Oleh karena itu manajemen risiko wajib dierapkan dalam Pengelolaan JISC 2020 sejak dari persiapan, pelaksanaan hingga paska kegiatan diperlukan keselarasan seluruh unsur yang terlibat di dalamnya guna mewujudkan penyelenggaraan yang harmonis, selaras, terkoordinasi, terkendali, terimplementasi, dan tidak berisiko dari seluruh proses jenis kegiatan, dukungan sarana prasarana, lingkungan, kesehatan dan keamanan, serta aspek-aspek yang berpotensi menimbulkan risiko selama kegiatan berlangsung.
Manajemen risiko kegiatan luar ruang dalam Gerakan Pramuka menjadi syarat yang wajib diterapkan, hal ini ditetapkan melalui kebijakan oleh WOSM dan Kwartir Nasional pada kegiatan di tingkat gugusdepan, kwartir ranting, kwartir cabang, kwartir daerah dan kwartir nasional.
Untuk itu, saya berharap Manajemen Risiko kegiatan Pramuka secara proses akan menjadi budaya dalam Gerakan Pramuka dan senantiasa melakukan kajian dan penilaian risiko dengan cermat mengenai unsur-unsur yang terindikasi potensi dan juga efek negatif dari sebuah kegiatan di alam terbuka.
Kakak-kakak dan hadirin yang berbahagia,
Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada Kepala Balai Pengembangan PAUD dan Dikmas Daerah Istimewa Yogyakarta yang telah mendukung kegiatan ini dengan penyediaan tempat dan fasilitas pelatihan. Ucapan terima kasih saya sampaikan pula kepada Kakak-kakak narasumber yang juga sebagai andalan nasional Gerakan Pramuka dan kakak-kakak fasilitator pelatihan ini.
Saya berharap dengan kehadiran Kakak-kakak narasumber nasional/daerah dan instuktur ini dapat memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan kepada para peserta pelatihan ini yang terdiri dari unsur panitia penyelenggara, panitia pelaksana kegiatan, dan kwartir cabang yang akan melaksanakan kegiatan JISC 2020.
Kepada para peserta pelatihan, saya ucapkan selamat mengikuti pelatihan ini, gunakan kesempatan untuk menggali pengetahuan dan keterampilan dalam bidang manajemen risiko. Saya berharap pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama pelatihan dapat diterapkan di setiap bidang kepanitiaan masing-masing.
Saya menghimbau kepada kwartir cabang untuk menindaklanjuti pelatihan ini sehingga tercipta kegiatan yang harmonis, selaras, terkoordinasi, terkendali, terimplementasi, dan tidak berisiko.
Akhirnya, dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahiim Pelatihan Manajemen Risiko kegiatan Jogja International Scout Camp 2020, saya nyatakan dibuka secara resmi. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa membimbing kita dalam memajukan Gerakan Pramuka di Daerah Istimewa Yogyakarta dan meridhoi setiap usaha yang kita lakukan. Aamiin.
Sekian dan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Salam Pramuka!
Kwartir Daerah Gerakan Pramuka
Daerah Istimewa Yogyakarta
Ketua,
GKR Mangkubumi