BANTUL — Hari ketiga Pelatihan Manajemen Risiko Jogja International Scout Camp (JISC) 2020 yang digelar sejak Minggu (08/03/2020) di Balai Pengembangan PAUD dan Dikmas Bantul diisi dengan beberapa materi seperti Perumusan dan Strategi Manajemen Risiko Kegiatan.
Peserta juga mendapatkan materi-materi lanjutan dari para narasumber seperti, materi Kajian Risiko Partisipatif, Materi dari Black Book of Rover Scout dengan sub topik Ideal Concept serta A Guide to Happy Scouting, Simulasi, dan review kelompok.
Masih dipandu oleh Kak Bayu Tresna, Kak Laiyin Nento, serta Kak Ditra Ayi Kurniawan, para peserta nampak antusias dan fokus dalam mengikuti setiap materi yang disampaikan.
Sebagaimana diketahui bahwa dalam setiap kegiatan tentunya mempunyai risiko baik kecil maupun besar, dari jenis kegiatan yang dilakukan maupun dari faktor alam yang ada. Risiko-risiko ini berdampak pada fisik, mental, sosial, serta finansial. Maka dalam pelatihan Manajemen Risiko JISC 2020 kali ini, akan dilakukan dalam bentuk paparan teori dan simulasi pengelolaan risiko.
Dengan merumuskan dan membuat strategi manajemen risiko dalam JISC 2020 ini, risiko keuangan, risiko keselamatan, risiko keamanan, risiko kesehatan, dan risiko lingkungan baik di main camp, kunjungan wisata, maupun subcamp, dapat diidentifikasi dan tentunya dikendalikan selama berjalannya kegiatan.
Gerakan Pramuka secara khusus memperhatikan manajemen risiko ini dengan merujuk pada Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 227 tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Kebijakan Manajemen Risiko dalam Gerakan Pramuka.
Dengan adanya pelatihan ini Kwarda DIY dalam hal ini adalah panitia JISC yang terlibat akan mampu mengetahui serta mengidentifikasi risiko yang ada dalam kegiatan, dan mengembangkan budaya dalam Gerakan Pramuka untuk mempertimbangkan dengan cermat potensi-potensi risiko dan dampak yang ditimbulkan. (cst)