SLEMAN — Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY) melaksanakan Monitoring Ujicoba Syarat Kecakapan Pramuka Istimewa (SKPI) di Gugusdepan 10.021 – 10.022 pangkalan SD Kanisius Kalasan pada Selasa, 29 Oktober 2024.
Kunjungan dipimpin langsung oleh Kak Arifin Budiharjo, Wakil Ketua Kwarda DIY Bidang Pembinaan Anggota Muda dan didampingi Kak Suraji, Wakil Ketua Kwarda DIY Bidang Pembinaan Anggota Dewasa, beberapa andalan, staf Kwarda.
Kegiatan dimulai dengan sambutan dari Ketua Majelis Pembimbing Gugusdepan (Kamabigus) SD Kanisius Kalasan, Kak Patricia Agustin Ria Dewi, S.Pd, dilanjutkan sambutan dari perwakilan Kwartir Cabang Sleman, Kak Agus Margunaji, serta sambutan dari Kak Arifin.
Kak Arifin menyampaikan bahwa tujuan kunjungan ini adalah ingin mengetahui bagaimana uji coba implementasi SKPI di gugusdepan dilaksanakan, apakah ada kendala dan usulan untuk pengembangannya.
“Karena esensi dari SKPI adalah mewujudkan pramuka standar nasional yang dilengkapi dengan pengetahuan dan pemahaman budaya keistimewaan DIY,” ujar Kak Arifin.
Dalam kesempatan tersebut juga turut disampaikan oleh Korwil Pendidikan Kalasan Kak Sarwoto bahwa program ini selaras dengan program Keistimewaan, salah satunya bisa mengenalkan anak-anak tentang permainan tradisional, sehingga mereka tidak terus menerus terpaku pada gadget.
Kak Yustina Ayuk mewakili pihak gugusdepan menyampaikan hasil sosialisasi dan ujicoba SKPI dengan menggunakan buku kumpulan materi dan worksheet, kegiatan kunjungan ke pasar Prambanan, serta menonton sendratari Ramayana di Prambanan.
Disebutkan bahwa dalam pelaksanaan ujicoba ini ada sedikit kendala karena adanya siswa yang berasal dari Bali. Ia masih kesulitan mengerjakannya, karena belum familiar dengan budaya Yogyakarta.
Rombongan kunjungan monitoring di SD Kanisius Kalasan juga menyaksikan penampilan macapat dan geguritan oleh pramuka yang menjalani penempuhan SKPI.
Pihak Kwarda DIY menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya aras kreativitas pembina dan dukungan dari Kamabigus, sehingga para peserta didik melaksanakan dengan ceria dan gembira.
Disampaikan bahwa para pembina bisa bekerjasama dengan guru/komite/orangtua/masyarakat sekitar sebagai narasumber pembelajaran. Selain itu guru perlu berkreasi dalam mengajar agar murid senang belajar.
Ditegaskan pula bahwa SKPI ini bukanlah beban tambahan bagi anak, namun untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang keistimewaan DIY.