PRAMUKADIY.OR.ID — Baden-Powell, Bapak Pandu Dunia yang memiliki nama lengkap Robert Stephenson Smyth Baden-Powell pada tahun 1907 mengajak 21 orang remaja berkemah ke pulau Brownsea selama delapan hari.
Saat itu, Baden-Powell menjadi Komandan Divisi Northumbrian Angkatan Teritorial. Jabatan tersebut merupakan babak-babak akhir perjalanan karirnya di militer.
Menurut beberapa sumber, Baden-Powell pada perkemahan ini menerapkan scouting secara intensif dan menuliskan keberhasilannya, baik sebelum dan sesudah melakukan perkemahan tersebut.
Baden-Powell menuliskannya dalam sebuah buku yang ia beri judul Scouting for Boys. Buku itu hingga kini masih terus digunakan sebagai buku kepanduan di seluruh dunia, termasuk pula di Indonesia.
Kegiatan perkemahan di Pulau Brownsea dengan 21 remaja laki-laki tersebut merupakan salah satu percobaan untuk menguji penerapan ide-idenya. Perkemahan bersama puluhan remaja dengan latar belakang sosial campuran tersebut dinilai berhasil. Itulah awal mula Gerakan Kepanduan.
Ide-ide yang dimaksud tersebut telah ia tuliskan sebelumnya dalam buku yang berjudul Aids to Scouting. Sebuah buku tentang pelajaran pengintaian dan kepanduan militer. Dengan menggunakan buku tersebut Baden-Powell mampu melatih anggota baru untuk berpikir secara mandiri, menggunakan inisiatif mereka, dan bertahan hidup di hutan belantara.
Buku Aids to Scouting yang kala itu memang dibuat untuk para tentara telah digunakan oleh para pemimpin pemuda dan guru sebagai bahan pengajaran. Sehingga Baden-Powell menulis ulang Aids to Scouting untuk disesuaikan dengan target pembaca dengan usia lebih muda setelah pertemuan dengan pendiri Boys’ Brigade, Sir William Alexander Smith.
8 hari di Pulau Brownsea mengajak 21 remaja berkemah dengan menerapkan beberapa keterampilan seperti berpikir secara mandiri, menggunakan inisiatif, dan bertahan hidup di hutan belantara. Baden-Powell menuliskannya dalam buku dengan judul Scouting for Boys yang dipublikasikan pada tahun 1908.
Sejak saat itu, diketahui muncul beberapa kelompok Scouts Patrol yang terdiri dari sejumlah anak laki-laki yang ingin mencoba ide-ide dalam buku tersebut. Pada awalnya, buku tersebut dimaksudkan sebagai alat bantu pelatihan untuk organisasi yang sudah berdiri.
Akan tetapi, Scouting for Boys pada akhirnya justru menjadi buku panduan gerakan kepanduan yang mendunia. Buku Scouting for Boys sampai saat ini telah diterjemahkan ke semua bahasa utama di dunia, termasuk dalam Bahasa Indonesia.
Ide dan juga berbagai materi dari Baden-Powell memiliki dampak positif pada peningkatan pendidikan generasi muda. Gerakan kepanduan dunia tumbuh dibawah arahan dan bimbingan Baden Powell. Setidaknya tercatat pada tahun 1922, telah ada lebih dari satu juta anggota kepanduan di 32 negara.
165 Tahun Baden-Powell, tercatat di lebih dari 200 negara dan wilayah, terdapat kurang lebih 50 juta1 anggota Pramuka, terdiri dari peserta didik dan orang dewasa, putra dan putri. 25 juta2 anggota pramuka ada di Indonesia.
Choiri ~ PusbangJusinfo
__
Catatan Sumber Data :
- https://www.scout.org/scout-history?language=en
- https://pramukadiy.or.id/jumlah-anggota-gerakan-pramuka-berdasar-data-tahun-2020-sebanyak-25-juta-ini-rinciannya/