YOGYAKARTA – Baden Powell Days telah memasuki peringatan ke-167. Perayaan Baden Powell Days ke-167 umumnya akan jatuh pada tanggal 22 Februari 2024.
Meskipun demikian tidak jarang beberapa agenda tertentu dilaksanakan sebelum atau setelah tanggal tersebut. Seperti yang dilaksanakan oleh Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY) melalui Webinar Internasional pada Sabtu (24/02/2024).
Pembahasan yang menarik pada kesempatan tersebut adalah bagaimana strategi menerapkan kemajuan dan pemerataan perkembangan pendidikan kepanduan di wilayah tertinggal dan terluar.
“Di wilayah Maluku kami kesulitan dalam mengakses internet sehingga kami memiliki keterbatasan dalam mendapatkan informasi mengenai kepramukaan bahkan perkembangan kepanduan dunia, sehingga bagaimana strategi yang dapat kami gunakan untuk memberikan perubahan dan perubahan metode pendidikan kepanduan di wilayah tertinggal?” tanya Kak Bobi Surappaty, anggota pramuka dari Kwartir Daerah Maluku.
Hal ini kemudian ditanggapi oleh kedua narasumber yaitu Kak Sri Budoyo merupakan Sekretaris Kwarda DIY dan Kak Brata Tryana Hardjosubroto yang merupakan anggota Asia Pasific Region (APR) Scout Committee yang dipandu oleh Kak Anashatierra Maritzaiva (Nasha) selaku moderator.
Kak Sri Budoyo menjelaskan bahwa ada referensi nasional dan internasional yang dapat diakses melalui internet di google. Meskipun di wilayah tertentu akses internet masih perlu diperjuangkan.
“Mungkin dapat dimulai dari hal kecil yaitu dengan menerapkan nilai nilai Baden Powell yang baik dan universal dan disesuaikan dengan kondisi wilayah tertentu sehingga kita dapat mencapai pada tujuan kebahagiaan untuk orang lain,” ujar Kak Budoyo
Beberapa peserta juga turut membantu memberikan wawasan buku atau e-book yang dapat diakses oleh anggota pramuka di antaranya yang direkomendasikan oleh Kak Bambang Budi P melalui kolom komentar webinar meliputi, www.thedump.scoutscan.com/nonfict.html dan sdgs.scout.org.
Kemudian, Kak Brata yang juga aktif di kepengurusan pramuka global juga menambahkan bahwa penerapan nilai kepanduan dapat dilaksanakan dengan memadukan budaya lokal.
Pihaknya menekankan bahwa anggota pramuka dan kepanduan berpegang teguh pada Scout Promise and Law. Yang mana dapat di implementasikan dalam Tri satya dan Dasadarma di Indonesia.
“Begitu juga pendidikan kepramukaan kita dapat menerapkan menggunakan nilai adat dan kemampuan suatu wilayah misalkan dengan membersihkan sungai, hal tersebut sudah masuk dalam kategori program earth tribe yang digagas oleh WOSM,” terang Kak Brata.
Diketahui di awal webinar internasional peringatan BP Day 2024 ini, Ketua Komite Pramuka Dunia Mr. Andy Chapman juga memberikan apresiasi dan merasa bangga bisa menyampaikan beberapa hal terkait kegiatan dan kepanduan dunia.