Jika dirumuskan, maksud utama Rapat Koordinasi Mabida DIY adalah pentingnya peningkatan fungsi Gerakan Pramuka DIY, agar bisa bertindak proaktif sebagai aktor perubahan dalam gerakan kebudayaan membangun peradaban Keistimewaan DIY, dimana pemuda dan generasi muda menjadi motor penggeraknya. Demikian disampaikan Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X, mengawali arahannya dalam forum Rapat Koordinasi Majelis Pembimbing Daerah (Mabida) Gerakan Pramuka DIY Tahun 2017 di Gedhong Pracimosono, Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (8/5) pagi.
Salah satu visi Gerakan Pramuka adalah terwujudnya Pramuka yang relevan dengan kebutuhan anak muda untuk melakukan perubahan (Scout for Change). Dalam menunaikan visinya tersebut, menurut Sultan, Gerakan Pramuka harus dijabarkan dalam misi mengarahkan dan menjadikan kaum muda sebagai subjek kunci Pramuka yang inovatif, relevan, yang menciptakan serta menggerakkan perubahan bangsa, negara dan masyarakat Indonesia pada abad ke-21 sekarang ini.
Dalam konteks Pramuka Istimewa, lanjutnya, visi misi dan prinsip-prinsip dasar pengabdian Gerakan Pramuka yang dilambangkan dengan Tunas Kelapa, harus menjadi modal dasar dalam menjaga lima pilar keistimewaan DIY, khususnya di ranah kebudayaan, atau dalam arti luas sebagai role model kepemimpinan generasi muda bangsa di masa kini dan masa depan. Dengan kata lain, Pramuka Istimewa seakan napak laku langkah-langkah Sri Sultan Hamengku Buwono IX, sebagai pelopor pengubah Gerakan Kepanduan menjadi Gerakan Pramuka dan juga sebagai Bapak Pramuka Indonesia.
Di akhirnya arahannya, Sultan mengutip kata-kata Bung Karno pada Pidato Proklamasi Tahun 1965: “Asal kita setia kepada hukum sejarah dan asal kita bersatu dan memiliki tekad baja, kita bisa memindahkan Gunung Semeru atau Gunung Kinibalu sekalipun. Beri aku sepuluh pemuda yang membara cintanya kepada Tanah Air, dan aku akan mengguncang dunia”. Dengan mengutip frasa tersebut, Sultan bermaksud menggelorakan spirit dan semangat Pramuka DIY dalam membangun masyarakat. Meskipun sebenarnya, pemberdayaan harus dimulai dari diri pemuda dan generasi muda, dalam artian harus mampu mengatasi permasalahannya sendiri terlebih dahulu.
Masih pada kesempatan yang sama, Ketua Kwarda Gerakan Pramuka DIY GKR Mangkubumi, mengucapkan selamat atas terselenggaranya Rapat Koordinasi Mabida DIY, yang dipandangnya sebagai momentum penting untuk mengkonsolidasikan dan mengkoordinasikan program-program strategis Gerakan Pramuka DIY. “Melalui Rakor ini diharapkan terjadi sinergitas gerak dan langkah di seluruh jajaran Gerakan Pramuka DIY”, harapnya.
Dalam laporan penyelenggaraannya, Ketua Mabidari Gerakan Pramuka DIY Drs. R Kadarmanta Baskara Aji, menyampaikan bahwa maksud dan tujuan pelaksanaan forum Rakor pada hari ini adalah terselenggaranya koordinasi yang solid dan integratif antar anggota Mabida, dalam rangka mendukung peningkatan peran dan fungsinya untuk memberikan bimbingan, bantuan dan konsultasi, supaya pembinaan dan pengembangan Gerakan Pramuka di DIY dapat berjalan dengan tepat guna. Adapun peserta Rakor berjumlah 100 orang, terdiri dari Pimpinan dan Anggota Mabida Gerakan Pramuka DIY, Pimpinan Kwarda Gerakan Pramuka DIY dan Andalan, Pimpinan Saka Tingkat Daerah, Pimpinan Mabicab Gerakan Pramuka se-DIY, serta Pimpinan Kwarcab Gerakan Pramuka se-DIY.
Turut hadir mendampingi Gubernur DIY pada acara pembukaan, Wakil Gubernur DIY Paku Alam X selaku Wakil Ketua Mabida Gerakan Pramuka DIY, dan Kepala Dinas Sosial DIY Dra. Untung Sukaryadi, MM selaku Sekretaris Mabida Gerakan Pramuka DIY.
Sumber : Tim Humas DIY – JogjaProv.go.id