Dunia kini memasuki era revolusi industri 4.0, yakni menekankan pada pola digital economy, artificial intelligence, big data, robotic, dan lain sebagainya atau dikenal dengan fenomena disruptive innovation.
Seiring dengan perkembangan ini, Kepanduan Dunia juga berkembang sangat pesat, salah satunya dalam website dan media sosial. Kepanduan Dunia saat ini sudah gencar dalam memublikasikan kegiatan-kegiatan Kepanduan dari berbagai wadah Kepanduan yang ada.
Sementara itu, di Indonesia, perkembangan website dan media sosial di kalangan anggota Gerakan Pramuka tidak berkembang secara merata. Banyak wilayah-wilayah yang belum secara aktif menggunakan media sosial sebagai sarana berkomunikasi, bercerita, maupun memublikasikan aktivitas maupun konten edukasi Pramuka di wilayahnya.
Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) saat ini telah memiliki berbagai media sosial dan situs web resmi, baik di tingkat Daerah maupun Cabang. Namun pada dasarnya belum seluruh kegiatan di DIY yang terpublikasi, terlihat hanya Kwartir Daerah dan Kwartir Cabangnya saja yang sudah aktif menggunakan sosial media.
Hal itu menyebabkan postingan di web dan sosial media Kwarda maupun Kwarcab se-DIY masih dinilai kurang, terutama dalam hal Materi Kepramukaan.
Berawal dari hal tersebut Kwarda Gerakan Pramuka DIY mengadakan kegiatan Bimbingan Teknis Pengelolaan Media untuk Pramuka DIY. Di mana kegiatan ini dirasa dapat memberikan edukasi kepada Pramuka DIY dalam hal Pengelolaan Web dan Media Sosial.
Diharapkan dengan membuat web dan media sosial, Gerakan Pramuka DIY dapat lebih aktif dan lebih kreatif lagi.