YOGYAKARTA — Setiap Pramuka Adalah Pewarta merupakan slogan yang selalu digaungkan oleh Gerakan Pramuka. Tujuannya bahwa seluruh anggota Gerakan Pramuka merupakan orang yang berpotensi untuk menyebarkan informasi melalui pemberitaan yang baik.
Mungkin masih banyak yang beranggapan bahwa menulus berita itu susah, membingungkan, merepotkan, atau bahkan tidak terlalu penting untuk dilakukan. Namun, dengan melakukannya setiap saat, akan mengasah kita menjadi anggota Gerakan Pramuka yang terbiasa menuliskannya.
Yuk, ikuti beberapa tips menulis berita berikut ini :
Langkah 1 : Memilih Topik yang Sedang Hangat
Hal pertama yang bisa kita lakukan untuk menulis berita adalah dengan memilih topik yang sedang hangat. Karena hal tersebut bisa memudahkan kita dalam menggali informasi. Topik yang sedang hangat juga bisa menarik bagi para pembaca.
Langkah 2 : Memilih sudut pandang yang berbeda
Dalam membuat berita, kita bisa menggunakan banyak sudut pandang. Kita bisa memilih yang paling menarik dari berbagai sudut pandang, sehingga berita yang kita tulis akan berbeda dengan yang lain.
Misalnya, ada kegiatan Perkemahan Sabtu Minggu (Persami) di satuan kita, kita tidak langsung menuliskan tentang kegiatan itu secara urut dalam pelaksanaannya. Tetapi, kita bisa menulis atau menceritakan profil salah satu peserta, sebuah kegiatan unik di dalamnya, atau hal lain.
Langkah 3 : Hanya Memasukkan informasi yang penting saja
Dalam kuadran informasi, kita dapat bedakan menjadi 4 hal, yaitu penting dan menarik; penting tidak menarik; tidak penting tapi menarik; atau tidak keduanya.
Kita, bisa langsung menuliskan informasi yang penting saja atau penting dan menarik. Hal ini dikarenakan, rata-rata panjang berita adalah maksimal hanya 500 kata saja, bahkan ada yang kurang dari itu. Terlebih untuk berita online, kita bisa langsung ke pokok kegiatan.
Informasi yang paling penting dalam sebuah berita harus kita tuliskan di bagian awal, selain apa kegiatannya, kapan berlangsung, di mana lokasinya, dan siapa atau berapa yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Setelah itu bisa menguraikan kenapa dan bagaimana kegiatan tersebut.
Kecuali jika kita akan menuliskan sebua artikel yang membahas topik tertentu, hal ini bisa dilakukan dengan mengulas lebih jauh dan mendalam.
Langkah 4 : Memasukkan pernyataan dari narasumber
Sebuah berita semakin lengkap jika kita bisa mengutip dari apa yang disampaikan oleh narasumber. Baik itu pernyataan yang umum maupun khusus. Dengan memasukkan pernyataan dari narasumber dapat meyakinkan pembaca dan tulisan semakain lebih terpercaya.
Contohnya bisa mengutip pernyataan dari yang membuka kegiatan, kesan peserta, pesan pembina, ataupun masyarakat yang ada di sekitar kegiatan (jika ada). Sebagai catatan, berita yang baik adalah berita yang aktual dan langsung penulis dapatkan dari narasumber.
Langkah 5 : Menggunakan pilihan kata yang mudah dipahami
Salah satu berita yang baik adalah mudah dipahami atau dimengerti oleh pembaca. Agar bisa seperti itu, kita bisa menggunakan kata yang lugas dan dimengerti oleh kebanyakan orang pada umumnya.
Apabila ada istilah-istilah khusus dari Gerakan Pramuka, kita bisa mencantumkan deskripsi singkat saat menggunakannya. Hal tersebut agar memberikan gambaran yang lebih mudah dipahami oleh pembaca yang bukan langsung dari Anggota Gerakan Pramuka.
Hal paling penting yang perlu dilakukan saat menulis berita adalah memastikan bahwa informasi yang kita tulis bisa dimengerti oleh pembaca.
Selain kelima hal tersebut, seorang Pewarta Pramuka harus berupaya untuk menuliskan berita secara obyektif, yaotu netral dan tidak menggiring pembaca. Kita perlu memberikan ruang bagi pembaca untuk menilai suatu kegiatan dari sudut pandangnya sendiri.
Satu hal lagi, bahwa menulis berita merupakan sebuah usaha menghadirkan informasi untuk pembacanya, bukan menggiring pembaca untuk menyukai atau membenci suatu hal.
Sudah siap untuk menulis berita kegiatan kepramukaanmu? Silakan langsung klik halaman ini dan kirimkan tulisanmu agar bisa dimuat di website ini. (cst)