BALI — Acara puncak Temu Relawan Dharma Relawan Adhirajasa (DRA) dihadiri oleh kepala Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo, Kamis (28/0/2019).
Puncak acara kegiatan yang juga diikuti oleh 25 anggota Pramuka Peduli perwakilan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka ini diawali dengan laporan ketua pelaksana oleh Direktur Pemberdayaan Masyarakat Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Lilik Kurniawan.
Sementara itu Doni Monardo dalam sambutannya mengapresiasi adanya Relawan Bela Alam yang diikrarkan dan tentunya untuk ditularkan di sekitarnya.
Ia juga menyinggung adanya Lima Unsur Kekuatan Pembangunan (Pentahelix) yang terdiri dari Government, Akademisi/pakar, Bisnis, Community, dan Media sebagai hal yang harus diperhatikan dalam kebencanaan.
“Penjabaran sila-sila Pancasila dan semangat gotong royong, itu ada di dada dan hati semua relawan PB,” ujarnya dalam acara yang diikuti 2 perwakilan pramuka peduli Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta ini.
Lebih lanjut pihaknya menegaskan bahwa lebih baik mencegah, mengoptimalkan pencegahan, terutama bidang hidrometrologi. Selain itu difable dan wanita harus mendapat perhatian, mereka tidak boleh lagi menjadi korban.
“Menjelang 26 April Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB), semua daerah latihan simulasi, semua harus memiliki konsep atau tata cara menuju 2045 Indonesia Emas dan tangguh,” tegasnya.
Nampak hadir dalam kesempatan ini Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, Komandan Korem Bali, dan para deputi BNPB.
Rangkaian acara juga diisi dengan pengukuhan Forum PRB (Pengurangan Risiko Bencana) Provinsi Bali dan penyerahan Piagam Penghargaan kepada Relawan yang meninggal dalam pelaksanaan operasi Tanggap Bencana berasal dari BTB (Baznas Tanggap Bencana) dan PMI. (fgp/cst)