JAMBI — Kak Bambang Sasongko (Kokok), Wakil Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Pengembangan Kampung Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyampaikan paparan secara khusus terkait Kampung Pramuka di hadapan peserta Rapat Kerja Daerah Tahun 2023 Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jambi, Sabtu (20/05/2023).
Secara rinci, Kak Kokok menyampaikan uraian apa itu Kampung Pramuka, tujuannya apa, bagimana indikatornya, termasuk di dalamnya tahapan untuk pembentukan Kampung Pramuka. Diketahui bahwa implementasi dan keberadaan Kampung Pramuka ini merupakan kolaborasi konsepsi Revitalisasi Pengabdian Masyarakat dan Revitalisasi Satuan Karya.
Melalui paparan ini, Kak Kokok juga menjelasakan bahwa di Kwartir Daerah Gerakan Pramuka DIY telah ada 10 Kampung Pramuka yang ditetapkan, tersebar di 5 Kwartir Cabang. 9 Kampung Pramuka ditetapkan di akhir tahun 2022, dan 1 lagi di bulan April 2023 lalu.
Selain itu, Kak Kokok juga menjelasakan secara detail bagaimana terkait pemetaan problem-problem sosial yang ada di Kampung Pramuka. Kemudian terkait dengan kebijakan, baik dari pemerintah daerah maupun dari Kwartir Daerah. Diketahui bahwa Kwarda DIY adalah satu-satunya yang sudah mempunyai pedoman Kampung Pramuka.
“Peluang potensi serta sinergitas bersama mitra Gerakan Pramuka di Kampung Pramuka antara lain adalah jajaran TNI dan Polri, Perguruan Tinggi, Lembaga Usaha, Media, serta Organisasi non Pemerintah,” terang Kak Kokok.
Pada kesempatan tersebut, Kak Kokok juga menyampaikan 7 Strategi Pengembangan Kampung Pramuka di DIY khususnya, yang meliputi pembentukan pokja, tata kelola administrasi data informatika/kehumasan, panduan/pedoman, pengembangan pola kemitraan, asistensi dan monev, pengembangan keberlanjutan, serta tanda penghargaan.
“Tanda Penghargaan menjadi salah satu faktor kunci dalam pengembangan Kampung Pramuka yang terkait dengan bagaimana memotivasi serta memberikan apresiasi secara khusus,” ujarnya.
Dalam paparan yang disampaikan juga memuat tentang Skala Prioritas Pengembangan Kampung Pramuka, antara lain penguatan implementasi pendidikan karakter, penguatan kelestarian kegiatan, pengelolaan risiko, pengembangan ekonomi sirkular, CHSE dan Germas, serta sertifikasi profesi.
Sebelumnya, tim percepatan pembentukan rintisan Kampung Pramuka Kwarda Jambi telah berkunjung ke Yogyakarta melaksanakan Studi Tiru dengan mengunjungi secara langsung beberapa kampung pramuka yang telah ada. (cst)