YOGYAKARTA — Sangga kerja merupakan suatu wadah pembinaan dalam Pramuka Penegak untuk melaksanakan berbagai program kegiatan. Biasanya sangga kerja terdiri dari para Pramuka Penegak juga Pandega yang akan bertugas melaksanakan program kegiatan yang telah disusun bersama.
Komunikasi efektif dalam sebuah Sangga Kerja penting untuk dapat dipahami dan dilakukan setiap orang yang tentunya telah mempunyai kapasitas khusus dan tahu apa saja yang perlu dilakukan sendiri, bersama satu divisi, dan bersama-sama satu kesatuan kepanitiaan.
Komunikasi efektif adalah tulang punggung dari setiap kepanitiaan yang sukses. Tanpa komunikasi yang baik, koordinasi antar anggota menjadi sulit, tugas-tugas menjadi tumpang tindih, dan tujuan acara pun sulit tercapai.
Pentingnya Komunikasi Efektif dalam Sangga Kerja
Dengan adanya komunikasi yang baik, setiap anggota sangga kerja akan memahami peran dan tanggung jawabnya masing-masing. Ini akan menghindari miskomunikasi dan memastikan semua tugas berjalan sesuai rencana.
Ketika terjadi sebuah permasalahan atau perubahan rencana, komunikasi yang terbuka dan jujur memungkinkan sangga kerja untuk dapat mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.
Komunikasi yang efektif jika dilakukan oleh masing-masing sangga kerja dapat mengurangi waktu yang terbuang, karena kesalahan atau kesalahpahaman. Tentunya, hal ini dapat meningkatkan efisiensi kerja seluruh anggota sangga kerja.
Komunikasi yang baik tidak hanya tentang menyampaikan informasi, tetapi juga tentang membangun hubungan yang positif antar anggota sangga kerja. Dengan komunikasi yang baik ini akan tercipta suasana kerja yang kondusif dan menyenangkan.
Yang terpenting dalam komunikasi efektif adalah hal itu akan memastikan bahwa semua anggota panitia bekerja sama menuju tujuan yang sama. Peluang keberhasilan kegiatan bergantung pada hal tersebut.
Cara Meningkatkan Komunikasi Efektif dalam Sangga Kerja
Setidaknya dalam sebuah sangga kerja diperlukan saluran komunikasi yang jelas dan mudah diakses oleh semua anggota, seperti grup chat, email, atau pertemuan rutin. Di luar komunikasi ini, tentu bukan menjadi bahan diskusi, tapi bisa merusak komunikasi.
Sangga kerja perlu melakukan pertemuan secara berkala untuk membahas perkembangan acara, mengatasi masalah, dan mengambil keputusan bersama. Tidak harus dalam kondisi luring, namun dengan daring pun akan mampu mengurai masalah jika ada, dan meningkatkan hubungan baik antar sangga kerja.
Dalam sebuah sangga kerja tentu saja perlu adanya laporan dari masing-masing anggota, terkait progres pekerjaan yang dilakukan. Hal ini untuk menghindari adanya alur yang tidak sesuai dengan timeline, ataupun hal yang tidak dikerjakan karena mis informasi.
Memberikan umpan balik yang konstruktif kepada semua anggota sangga kerja untuk meningkatkan kinerja bisa dilakukan. Menyampaikan keluhan kepada orang lain yang tidak langsung terlibat dalam sebuah kesanggakerjaan akan menambah masalah baru dan cenderung menjadi ajang menyalahkan.
Tentu saja, kejelasan peran dan tanggung jawab harus dipastikan kepada setiap sangga kerja, sehingga mereka mampu bekerja sesuai tugas dan fungsinya, serta dapat berkoordinasi dengan siapa saja sesuai struktur yang telah dibentuk dan disepakati bersama.
Sebuah komunikasi yang efektif harus disampaikan dengan jelas dan singkat, hindari penggunaan bahasa yang berbelit-belit atau terlalu teknis. Kebanyakan orang akan menjadi bingung ketika ada hal yang berputar-putar tanpa arah, sehingga bisa membuang waktu dan energi.
Setiap sangga kerja dengan peran apapun perlu menjadi pendengar aktif. Memberikan kesempatan kepada semua anggota untuk menyampaikan pendapatnya dan dengarkan dengan seksama. Yang tidak kalah pentingnya adalah menghormati perbedaan dan mencari solusi terbaik bersama-sama.
CST