Pramuka Istimewa. Satu program prioritas dari Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY) yang terus digaungkan di masa bakti 2020-2025 ini. Di masa kepengurusan sebelumnya, Pramuka Istimewa ini sudah disinggung, bahkan menjadi arahan dari Ketua Majelis Pembimbing Daerah kala itu.
Kita tahu, Yogyakarta adalah salah satu Daerah Istimewa. Punya beragam budaya, kearifan lokal yang harus terus dilestarikan oleh kita dan generasi penerus nantinya, tentu Pramuka menjadi salah satu bagian di dalamnya.
Pramuka Istimewa adalah anggota Gerakan Pramuka khususnya di DIY yang mempunyai keunikan serta kekhasan dalam utamanya melestarikan budaya sebagai nilai-nilai luhur keistimewaan Yogyakarta.
Budaya bangsa merupakan warisan nenek moyang kita yang tidak ternilai harganya. Indonesia, terkhussu Yogyakarta memiliki keanekaragaman budaya yang luar biasa.
Indonesia secara umum, punya beranekaragam budaya dari Sabang sampai Merauke, menjadikan budaya Indonesia dikenal sangat unik dan juga memiliki daya tarik sendiri yang membuat Negara lain.
Bahkan, tidak sedikit dari negara-negara di luar Indonesia yang begitu tertarik untuk mempelajari budaya-budaya yang terdapat di negara ini. Pramuka tentu harus mengambil bagian sebagai duta perubahan, aktor dan pelaku dalam mempelajari sekaligus melestarikan budaya itu agar tak tergerus globalisasi.
Perkembangan Teknologi
Pramuka Istimewa tentu akan berupaya bagaimana budaya itu bisa dilestarikan melalui perkembangan teknologi. Contoh sederhana dengan digitalisasi semua aspek kebudayaan yang ada, membuat direktori khusus, atau membuat pusat informasi kebudayaan versi Gerakan Pramuka.
Kesenian tradisional bisa terus dikenalkan dengan kecanggihan teknologi. Melalui multimedia, audio visual yang mendukung, kesenian tradisional akan mampu membius para peselancar dunia maya, termasuk tetap selalu mengirimkan pesan istimewa dalam pertunjukannya.
Meski demikian, Pramuka tentu juga harus memperhatikan aspek non teknis yang memang tidak bisa dipaksakan dengan teknologi. Bisa jadi dengan teknologi masa kini, kekhasan itu akan menjadi bias maknanya. Sehingga perlu hati-hati pula dalam mengemas atau mentransformasikannya.
Pengembangan Pusat Kebudayaan
Salah satu media yang bisa dikembangkan untuk pelestarian budaya adalah melakukan, membentuk, mengembangkan, atau memusatkan pembelajaran terkait dengan budaya. Pusat Kebudayaan bisa memberikan kita semangat untuk saling berbagi, berdiskusi, termasuk mengikuti perkembangan yang ada.
Kwartir Daerah bisa memfasilitasi Pusat Kebudayaan di kompleks khusus yang tentunya kental dengan nuansa pramuka, seperti di Bumi Perkemahan misalnya. Atau dalam satu wilayah khusus yang dewasa ini disebut sebagai Kampung Pramuka.
Melalui Pusat Kebudayaan ini bisa dikelompokkan dan diklasifikasikan, budaya mana saja yang bisa difokuskan kepada Pramuka, erat dengan Pramuka, atau dalam arti lebih mudah untuk menjadi satu pembelajaran dan pembekalan khususnya.
Kwarda DIY saat ini telah mempunyai satu organisasi pendukung di bawah koordinasi Wakil Ketua Bidang Kebudayaan dan Pengembangan Kearifan Lokal, yaitu Sanggar Seni dan Budaya. Keberadaan organisasi pendukung ini tentu akan menjadi fasilitator teknis terkait bagaimana nantinya pelestarian budaya itu terus dilakukan.
Kampanye Kebudayaan
Terkadang banyak generasi muda tidak mengenal akan budaya yang ada di daerahnya. Hal itu bisa karena literasi yang masih rendah ataupun kampanye yang memang tidak masif. Sehingga, banyak sekali budaya asli justru tertutup dengan budaya-budaya yang bukan asli bahkan cenderung merusak, karena tidak sesuai dengan kearifan lokal.
Untuk itu, Pramuka Istimewa bisa membuat kampanye-kampanye kebudayaan, memberikan edukasi, melakukan sosialisasi, membuat parade, karnaval, atau hal-hal lain yang lebih fenomenal serta mampu terus diingat oleh kaum muda.
Seperti contohnya Kemah Budaya. Adalah satu momen yang bisa digunakan untuk mengkampanyekan kebudayaan sekaligu sebagai wahana untuk saling berbagi informasi, bertukar keterampilan, serta pertunjukan khas. Kemah Budaya perlu terus dilakukan secara terstruktur dan lebih masif.
Jadi, Pramuka Istimewa tidak hanya nantinya menempuh satu persyaratan khusus secara bertahap, namun juga menjadi aktor yang learning by doing seperti halnya salah satu konsep pendidikan dalam Gerakan Pramuka.
CST-PusbangJusinfo