YOGYAKARTA — Upaya pengembangan kebudayaan generasi muda melalui jalur kepramukaan adalah agar perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan kebudayaan dapat dilakukan melalui inventarisasi, pendokumentasian, penyelamatan, penggalian, penelitian, dan pengembangan.
Kemudian melalui pengayaan, pendidikan, pelatihan, penyajian, penyebarluasan, revitalisasi, dekonstruksi dan rekonstruksi, penyaringan, dan rekayasa. Melalui jalur pendidikan non formal kepramukaan pendidikan berbasis budaya dikembangkan, dengan membangun satu perwujudan Pramuka Istimewa.
Hal tersebut yang melatarbelakangi Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY) melalui Sanggar Seni dan Budaya Cikal Kembar menyelenggarakan Pelatihan Membatik dan Panembrama yang menyasar pembina, anggota penggalang, dan penegak perwakilan dari Kwarcab se-DIY.
Membatik dan panembrama merupakan seni budaya Daerah Istimewa Yogyakarta. Membatik adalah menggambar/menghias pada kain atau kertas polos dengan teknik menutup kain atau kertas menggunakan lilin atau malam pada bagian yang telah dinginkan untuk diwarnai.
Sedangkan panembrama adalah suatu bentuk vocal karawitan yang dinyanyikan bersama satu vokalis yang biasanya terdiri dari 20 hingga 50 orang. Panembrama merupakan nyanyian penghormatan untuk menyambut tamu kehormatan.
Pelatihan Membatik akan dilaksanakan pada Sabtu, 6 November 2021 mulai pukul 08.30 WIB sampai dengan 16.00 WIB dengan target peserta 25 orang bertempat di Aula Kwarda DIY. Pelatihan Panembrama dengan target 25 peserta dilaksanakan selama 3 kali, yaitu 13, 20, dan 27 November 2021 mulai pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB di Aula Kwarda DIY.
Kegiatan dilaksanakan dengan metode Ceramah, di mana instruktur pelatihan atau narasumber menjelaskan mengenai materi dalam pelatihan. Metode tanya jawab, di mana instruktur menyediakan sarana tanya jawab bagi peserta yang kurang faham terhadap setiap materi yang diberikan.
Kemudian Metode diskusi, di mana peserta diberikan waktu untuk saling berdiskusi dengan membentuk kelompok kecil mengenai pelatihan ini serta praktik, di mana peserta langsung melakukan praktik secara langsung. Terkait pokok-pokok kegiatan telah disampaikan melalui Surat Edaran Kwarda DIY nomor 380/1200-G tertanggal 29 Oktober 2021 (unduh surat edaran di sini).
Peserta pelatihan dengan slogan Budayaku, Budayamu, Budaya Kita Semua tersebut merupakan utusan dari Kwartir Cabang dengan tentunya ditunjukkan dengan surat tugas dari Kwartir Cabang yang bersangkutan. Peserta yang ditugaskan megikuti kegiatan Pelatihan Membatik tidak bisa mengikuti kegiatan Panembrama.
Sesuai dengan Pedoman Kegiatan, pada pembukaan Pelatihan Membatik juga akan disampaikan Kebijakan Stategis terhadap lahirnya “Pramuka Istimewa” yang rencananya dibawakan oleh Kak Drs. Arifin Budiharjo selaku Wakil Ketua Kwarda DIY Bidang Pembinaan Anggota Muda.
Dilanjutkan dengan materi Ragam Budaya Batik (Pengertian, Motif, dan Manfaatnya), Skema Perancangan Motif Batik (praktik dan teori), Skema Pembuatan Kain Batik (Praktik dan Teori), Skema Pewarnaan Batik (Praktik dan Teori) oleh para narasumber dari Sanggar Seni dan Budaya Cikal Kembar Kwarda DIY. (cst)