YOGYAKARTA — Seri Webinar Nasional Memorabilia Pramuka Kwartir Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY) mengangkat topik Perkemahan Wirakarya 1 Tahun 1968 di Cihideung, Bogor.
Webinar yang diselenggaran pada Minggu, 29 Agustus 2021 ini menghadirkan pelaku kegiatan yang merupakan perutusan dari Kwarda DIY, Kak Bambang Sukiswo atau yang lebih dikenal dengan nama Kak Tewok, yang juga purna Dewan Kerja Pramuka Penegak Pramuka Pandega tingkat Daerah (DKD) DIY masa bakti 1967 – 1969 dan 1970 – 1974.
Menjadi bertambah spesial, ketika webinar ini dibuka oleh Kak Supriyadi, Wakil Ketua Kwartir Nasional/Ketua Komisi Pembinaan Anggota Muda (Binamuda) yang mengapresiasi kegiatan yang digagas oleh Pusat Pengembangan Jurnalistik dan Sistem Informasi (PusbangJusinfo) ini.
Pihaknya menegaskan bahwa kegiatan-kegiatan semacam kini akan memberi dampak yang bagus bagi generasi muda untuk dapat mengingat sejarah, mengingat bagaimana kegiatan-kegiatan pramuka yang terdahulu sudah pernah diselenggarakan, esensi, tujuan, serta marwah pramuka.
Berlanjut pada inti dari webinar, beberapa kisah diceritakan oleh Kak Tewok yang terkait dengan bagaimana dan seperti apa kegiatan Perkemahan Wirakarya 1 Tahun 1968 diselenggarakan. Ia menyebut bahwa dirinya hanyalah sebutir pasir di antara ribuan peserta dari seluruh Indonesia yang turut terlibat di dalamnya.
Dalam webinar Memorabilia Pramuka ini, Kak Tewok menyuguhkan beberapa kenangan seperti seragam pramuka, surat keterangan, tigor, serta beberapa dokumen lainnya yang di antaranya juga telah diunggah melalui akun media sosialnya.
Koleksi-koleksi terkait PW 1968 juga dilengkapi oleh Kak Sudjono Adimulyo, Kak Djoko Adi Waluyo, serta Kak Bambang Pamungkas yang dalam webinar ini bertindak selaku moderator.
Di tengah-tengah acara, nampak Kak Prijo Mustiko, karib Kak Tewok yang juga berasal dari Yogyakarta pun memberikan beberapa kesaksian serta informasi menarik terkait pelaksanaan PW ini. Salah satunya adalah ketika Kak Sultan HB IX yang kala itu adalah Ketua Kwarnas meninjau kontingen.
“Ketika itu, karena Ka Kwarnas adalah orang Jogja, kita semua spontan menyanyikan lagu jawa,, Eee Dayuhe Teka (Ee Tamunya Datang),” begitu Kak Prijo bercerita dengan antusias, bahkan disambung bernyanyi bersama Kak Tewok.
Ada beberapa pertanyaan dan juga masukan yang sangat menarik dalam webinar kali ini. Salah satunya adalah bagaimana mengajak para kaum muda untuk dapat mencintai kembali benda-benda filateli. Selain itu, ada pula yang bertanya terkait persiapan PW Nasional 2021 di Jambi nanti apakah akan ada satu kegiatan memorabilia.
Secara bergantian, beberapa pertanyaan dari peserta tersebut dijawab oleh narasumber, baik itu Kak Tewok, Kak Djoko, Kak Djono, Kak Prijo, juga Kak Supriyadi yang membersamai hingga akhir kegiatan.
Ternyata pada webinar kali ini, nampak hadir di tengah-tengah peserta secara virtual yaitu Kak Nunung Isa, Ketua/Presiden/Kepala Suku Purna Aktivis Pramuka dan Dewan Kerja (PADK) Nasional. Ia merespon baik atas kegiatan yang diselenggarakan dan mendukung untuk bisa dikembangkan lebih luas lagi.
Sebagaimana disampaikan oleh Kak Bambang Pamungkas selaku moderator, bahwa kegiatan webinar Memorabilia Pramuka ini sebagai bentuk dukungan atas pembangunan Museum Pramuka Indonesia yang telah ditandai awalannya dengan agenda Nitik Siti pada 21 Agustus lalu.
Diharapkan, webinar-webinar yang juga telah direkam tersebut akan menjadi salah satu isi dari museum yang bisa menjadi wawasan edukatif serta literatif bagi seluruh anggota pramuka.
Diketahui bahwa pada webinar sebelumnya, PusbangJusinfo Kwarda DIY juga telah meluncurkan website khusus untuk Memorabilia Pramuka yang dapat diakses melalui tautan memorabilia.pramukadiy.or.id yang menjadi satu kesatuan dari webinar-webinar yang diselenggarakan. (cst)