YOGYAKARTA — Kegiatan malam selamat datang Raimuna Daerah DIY 2024 juga diisi dengan talkshow kebudayaan yang mengangkat tema “Jejak Budaya: Menggali Warisan Budaya dan Menyongsong Pengakuan Dunia”.
Talkshow ini bertujuan untuk mengedukasi para peserta mengenai pentingnya pelestarian budaya dan sejarah, khususnya terkait warisan budaya Yogyakarta yakni Sumbu Filosofi.
Talkshow ini menghadirkan dua pembicara utama, yaitu Kak Bimo (KMT Yudha Wijaya/Bimo Unggul Yudo, S.T), Carik KTP Datu Dana Suara Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, dan Kak Hendro (Aryanto Hendro Suprantono) dari Badan Pelestarian Kebudayaan Sejarah dan Film (BPKSF) DIY.
Dalam pemaparannya, Kak Bimo menekankan pentingnya memahami filosofi yang terkandung dalam warisan budaya Yogyakarta, seperti Sumbu Filosofi yang mencakup Panggung Krapyak, Kraton, dan Tugu.
Ia menjelaskan bahwa sumbu ini bukan sekadar garis geografis, melainkan simbol perjalanan kehidupan manusia yang penuh makna, diciptakan oleh Pangeran Mangkubumi.
Lebih lanjut, Kak Bimo juga menyoroti tantangan terbesar yang dihadapi generasi Z saat ini, yaitu kurangnya minat untuk mempelajari sejarah dan informasi terkait sumbu filosofi serta atribut warisan budaya lainnya. Ia menyebut bahwa terdapat 122 Kraton dan 144 buah atribut budaya yang menjadi bagian dari warisan ini.
Sementara itu, Kak Hendro membahas konsep “Sangkan Paraning Dumadi”, “Manunggaling Kawula Gusti”, dan “Hamemayu Hayuning Bawana”, yang merupakan ajaran-ajaran filosofis yang mengajarkan tentang hubungan manusia dengan Tuhan, dan tanggung jawab manusia dalam menjaga kelestarian alam dan budaya.
Kak Hendro menekankan bahwa memahami filosofi ini penting untuk membentuk generasi yang sadar akan identitas budaya dan mampu menjaga warisan leluhur untuk diakui dunia.
Talkshow ini memberikan wawasan mendalam kepada peserta Raimuna tentang pentingnya menjaga dan memahami warisan budaya sebagai identitas bangsa.
Dengan memahami filosofi dan sejarah di balik budaya Yogyakarta, generasi muda diharapkan lebih terpacu untuk melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia di kancah internasional.