YOGYAKARTA — Kak Rr. Yuliana Rachmawati Kusumaningsih, S.T., M.T. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY) menjadi narasumber dalam Siaran Kawruh di RRI Pro 4 Yogyakarta, Kamis (17/03/2022).
Dalam kesempatan kali ini, Kak Yuliana, panggilan Kepala Puslitbang Kwarda DIY, mengusung topik Penelitian dan Pengembangan Gerakan Pramuka DIY melalui SISKA. SISKA merupakan akronim dari Sistem Informasi Kelembagaan dan Anggota Pramuka.
Kak Yuliana menjelaskan bahwa SISKA merupakan salah satu program kerja Kwarda DIY yang diampu oleh Puslitbang Kwarda DIY yang juga melibatkan usulan dari masing-masing Kwartir Cabang Gerakan Pramuka di wilayah DIY, Kulon Progo, Bantul, Gunungkidul, Sleman, dan Kota Yogyakarta.
Sebagai langkah awal, Kak Yuliana menceritakan bahwa sesuai dengan rekomendasi Rapat Kerja Daerah (Rakerda) tahun 2021 dibentuklah Kelompok Kerja (Pokja) untuk merealisasikan system yang terintegrasi untuk memotret potensi anggota tiap kwarcab.
“Sudah dilaunching tahun 2021 dan mulai diinputkan data secara bertahap,” terang Kak Yuliana.
Dalam uraian yang disampaikan, Kak Yuliana menyampaikan ada tiga hal penting dalam sistem yang dikembangkan, yaitu Pertama sebagai dokumentasi terutama bagi para pramuka, Pembina, Pelatih Pembina Pramuka maupun para pengelola/pengurus organisasi Gerakan Pramuka di Kwarda DIY.
Kedua, sebagai potret evaluasi diri, introspeksi dan refleksi kondisi keanggotaan kepramukaan bagi para pramuka, Pembina, Pelatih Pembina Pramuka maupun para pengelola/pengurus organisasi Gerakan Pramuka.
Ketiga, sebagai upaya, membangun semangat berlatih dan mengabdi, serta mengembangkan kreatifitas bagi para pramuka, Pembina, Pelatih Pembina Pramuka maupun para pengelola/pengurus organisasi Gerakan Pramuka dalam mengembangkan ide dasar pendiri gerakan kepanduan/kepramukaan Dunia, untuk kepentingan dan kebutuhan Bangsa dan Negara Indonesia maupun DIY dalam situasi yang selalu berbeda/berubah.
Kak Yuliana menyampaikan terimakasih kepada kwarcab-kwarcab dan meyebutkan beberapa hasil dari pendataan yang telah dilakukan. Hingga saat ini sudah terinput lebih dari 57 ribu anggota muda di Kwarda DIY. Dengan data-data ini nantinya akan bisa memotret potensi-potensi yang ada di DIY.
“Sebenarnya yang akan dipotret dalam SISKA ini banyak sekali, namun kita mulai dari pendataan anggota terlebih dahulu,” ujarnya.
Menurutnya, dengan adanya pendataan yang masif, akan memberikan banyak informasi positif, misalnya berapa jumlah secara pasti anggota pramuka di Kwarda DIY, sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif.
SISKA menurut Kak Yuliana merupakan salah satu terobosan pemanfaatan teknologi informasi dan mengikuti perkembangan zaman digital saat ini. SISKA dapat memudahkan pencarian data serta banyak hal lainnya.
Banyak tanggapan positif dari pendengar Siaran Kawruh RRI Pro 4 Yogyakarta terkait dengan SISKA maupun inovasi Gerakan Pramuka khususnya di DIY.
Dalam siaran kawruh kali ini, selain menginformasikan terkait SISKA, Kak Yuliana juga menyinggung beberapa hal yang terkait dengan penelitian dan pengembangan Gerakan Pramuka DIY juga memperhatikan adanya pelestarian dan pengembangan budaya. (*/cst)