YOGYAKARTA — Pada hari Jum’at, 13 Desember 2024, Dewan Ambalan Soedirman dan RA Kartini Gugusdepan Kota Yogyakarta 03.047-03.048 pangkalan SMAN 6 Yogyakarta menyelenggarakan Upacara Pelepasan Peserta PDT ke-53 di Ruang Aula Wijaya Bhakti SMAN 6 Yogyakarta. Dihadiri oleh Penegak Calon Bantara, Dewan Ambalan, beserta pembina.
Upacara dibuka dengan laporan pemimpin upacara, dilanjutkan dengan pembacaan laporan pengiriman duta ambalan oleh Kak Acha mewakili official pengiriman Kontingen Soedirman R.A. Kartini.
Pengembaraan Desember Tradisional (PDT) ke-53 bertemakan “Kota Yogyakarta Berbudaya” yang diadakan oleh Dewan Kerja Cabang (Kwarcab) Kota Yogyakarta dilaksanakan mengembara pada hari Sabtu, 14 Desember 2024 hingga hari Rabu, 18 Desember 2024.
Pengiriman Duta dari Ambalan Soedirman R.A. Kartini terdiri oleh tiga sangga yang beranggotakan 24 anggota ambalan dari kelas 10 dan 11 SMAN 6 Yogyakarta, serta terdiri jumlah official 66 orang sebagai pendukung dalam latihan rutin dan simulasi kegiatan mulai dari bulan Oktober. Kegiatan PDT ke-53 dilaksanakan melalui rute kerajaan-kerajaan di Yogyakarta.
Pada sesi adat pelepasan peserta PDT ke-53, pinsa wapinsa masing-masing sangga dipersilahkan maju ke depan untuk menerima tanggung jawab. Kak Sri Moerni selaku Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan (Kamabigus) memberikan amanat untuk selalu menjaga kekompakan dan semangat, serta menjalin komunikasi yang baik kepada sesama anggota.
Kak Sri Moerni juga berharap agar sentiasa diberikan kesehatan dan kemudahan selama menjalani kegiatan. Upacara ditutup dengan pembacaan doa oleh Kak Fairuz.
Tujuan diselenggarakannnya upacara pelepasan peserta PDT ke-53 ialah untuk memberikan dukungan moral kepada peserta agar menguatkan motivasi dan kepercayaan diri. Kak Acha juga menyampaikan harapan untuk kegiatan PDT ke-53 tahun 2024 agar berjalan dengan lancar dan dapat memberikan manfaat, serta meraih prestasi terbaik.
Upacara pelepasan peserta Pengembaraan Desember Tradisional (PDT) ke-53 telah dilaksanakan dengan lancar tanpa terkendala suatu hambatan. Peserta upacara mengikuti rangkaian kegiatan dengan tertib dan disiplin.