SLEMAN — Menyambut kedatangan tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) dari Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY), pengelola Kampung Pramuka Sangurejo, Sleman paparkan rencana program di tahun 2024.
Diawali dengan sambutan dari Ketua Kwartir Ranting Turi, Kak Nur, disampaikan bahwa kunjungan dari berbagai pihak telah ia terima selama ini dan bersinergi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kabupaten Sleman.
Kak Nur berharap dengan adanya Monev dari Kwarda DIY ini akan memberikan banyak masukan dan saran untuk Kampung Pramuka Sangurejo bisa lebih baik lagi. Tim Kwarda DIY yang hadir antara lain Kak Sri Budoyo, Kak Edy Heri Suasana, Kak Arifin Budiharjo, dan Kak Bambang Sasongko.
Kemudian juga ada Kak J. Kuleh, Wakil Ketua Kwarda Kalimantan Timur Bidang Pembinaan Anggota Muda yang turut serta mengikuti prosesi monev di Kampung Pramuka Sangurejo ini. Kak Kuleh hadir di Yogyakarta untuk melakukan Studi Tiru Pengembangan Kampung Pramuka.
Pengelola Kampung Pramuka Sangurejo dalam paparannya menyebutkan berbagai potensi yang ada termasuk kegiatan-kegiatan yang telah dijalankan selama tahun 2023, termasuk kunjungan dari Kwartir Daerah Jambi, Kalimantan Selatan, serta organisasi lain di luar Gerakan Pramuka.
Adapun rencana di tahun 2024 nanti ada beberapa program yang telah disiapkan seperti kegiatan pengelolaan, pengenalan/publikasi, peningkatan kapasitas potensi, penataan jalur tracking susur sungai, penataan tracking jelajah alam, serta penataan penerangan di lokasi berkemah.
Tentunya ada hambatan dalam pengelolaan Kampung Pramuka sejauh ini. Dilaporkan bahwa minimnya sosialisasi dan pendampingan berkaitan dengan Kampung Pramuka berdampak kurang optimalkan pengelolaan.
“Pelatihan keterampilan untuk warga, penambahan petugas untuk melaksanakan ketertiban, serta kesadaran pentingnya nila luhur kepramukaan masih menjadi catatan,” ujar Pengelola Kampung Pramuka Sangurejo.
Disamping itu, terdapat koordinasi yang masih perlu ditingkatkan antara pengelola Kampung Pramuka dengan RT dan sekaligus bersama-sama menyusun program jangka panjang berkelanjutan.
Dalam kesempatan ini, Kak Sri Budoyo selaku tim Monev dari Kwarda DIY menyampaikan bahwa keberadaan Kampung Pramuka Sangurejo ini sudah cukup berkembang dan dikenal pihak lain.
“Kedepan harapannya bagaimana anggota pramuka dapat berkiprah dalam mengelola Kampung Pramuka ini, tidak hanya nama kampung pramuka saja tapi juga memiliki nilai tambah untuk masyarakat,” ujar Kak Budoyo.
Kak Budoyo juga menyebutkan bahwa salah satu kewajiban Kwartir Ranting, Kwartir Cabang, serta Kwartir Daerah adalah menghubungkan Kampung Pramuka dengan kemitraan yang ada, sehingga bisa terus berkembang.
Selanjutkan dari Kak Arifin Budiharjo, Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Pengembangan Kampung Pramuka DIY menyebutkan, bahwa masyarakat sudah cukup baik dengan merasa memiliki keberadaan Kampung Pramuka di Sangurejo.
“Perlu orang-orang yang ulet dan bersedia dengan baik untuk mengelola Kampung Pramuka agar bisa menjaga kondisi dan terus melakukan inovasi, supaya yang sudah ada dapat lebih baik kedepannya,” ujar Kak Arifin.
Kemudian dari Kak Edy Heri Suasana mengapresiasi bahwa Kampung Pramuka Sangurejo telah bermanfaat bagi masyarakat. Ia menyampaikan agar ke depan bisa berkolaborasi dengan saka-saka yang ada di Sleman, mengingat potensi Sangurejo sebagai Kampung Pramuka sangat luar biasa.
Tidak lupa ia mengingatkan bahwa penanaman nilai-nilai kepramukaan di masyarakat perlu ditingkatkan. Hal ini agar tujuan dibentuknya Kampung Pramuka ini terus terjaga.
Senada dengan hal tersebut, Kak Bambang Sasongko (Kokok) juga turut memberikan apresiasi kepada Kampung Pramuka Sangurejo yang telah memiliki relasi yang luas. Menurutnya, inovasi yang dilakukan pengelola sudah luar biasa.
Ia menyebutkan setidaknya ada 11 saka yang dapat diajak berkolaborasi. Ke depan, dapat dilakukan sinkroninasi dengan Saka-Saka terkait kegiatan dan pendampingan di tahun 2024.
Kak Kokok juga menghimbau agar dapat menambah kelengkapan konten Kampung Pramuka Sangurejo di website Kwarda DIY, sehingga item aktifitas juga dapat terekam di katalog yang telah dibangun. (nar/cst)