YOGYAKARTA — Setelah 4 hari dilaksanakan, Bimbingan Teknis Penerapan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di gugusdepan berakhir.
Upacara penutupan yang dilaksanakan di Aula Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY) pada Jumat, 8 September 2023 yang dihadiri oleh pimpinan Kwarda, perwakilan mitra, dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kepramukaan tingkat Daerah (Pusdiklatda).
Laporan kegiatan disampaikan oleh Pempimpin Kursus Kak Arifin Budiharjo yang juga merupakan Wakil Ketua Kwarda DIY Bidang Pembinaan Anggota Muda.
Dalam laporannya disampaikan bahwa DIY adalah daerah dengan berbagai kejadian bencana baik meteorologi, vulkanologi maupun geologi yang tinggi. Maka anggota Pramuka sebagai bagian dari masyarakat harus sadar bencana dan mengimplementasikan gugusdepan aman bencana.
“Kami harap kakak-kakak dapat mensosialisasikan kembali di masing-masing gugusdepan sesuai dengan prinsip dasar dan metode kepramukaan,” ujar Kak Arifin.
Pihaknya menyebutkan bahwa dalam Bimtek yang diikuti oleh 25 pembina perwakilan dari masing-masing Kwartir Cabang di DIY, 24 peserta dinyatakan lulus normatif dan 1 di orang lulus bersyarat.

Salah satu perwakilan peserta menyampaikan pesan dan kesannya dalam mengikuti Bimtek yang diselenggarakan mulai Selasa (05/09/2023). Pihaknya secara khusus menyampaikan terima kasih atas diselenggarakannya bimtek dan juga kesempatan bisa menjadi utusan kwartir cabang.
Ia menyampaikan bahwa para peserta merasa bersyukur dan berbahagia mendapatkan materi dan bimbingan dari fasilitator melalui narasumber yang yang luar biasa.
“Setelah mengikuti bimbingan ini, kami merasa banyak ilmu yang baru bagi kami dan membuat kami terinsipirasi mempunyai mimpi dari apa yang disampaikan. Bahwa ke depannya gugusdepan kami menjadi aman bencana,” ujarnya.
Lebih lanjut, ide-ide yang disampaikan oleh narasumber membuatnya termotivasi untuk menyampaikannya kembali di gugusdepan yang menjadi pangkalannya.
Kak Edy Heri Suasana, Wakil Ketua Kwarda DIY Bidang Organisasi, Manajemen, dan Hukum mewakili ketua Kwarda menyampaikan bahwa bimtek ini harus ditindaklanjuti dan diimplementasikan di gugusdepan dari masing-masing peserta. Kemudian diperlukan koordinasi dari kwarcab dan kwarran untuk dapat menerapkan ilmu dan keterampilan.

“Diperlukan pula untuk menyelenggarakan semacam bimtek di kwartir masing-masing dengan narasumber yaitu kakak-kakak peserta bimtek agar jumlah pembina yang memahami SPAB pada gugus depan semakin banyak,” tegasnya.
Kak Edy juga berharap DIY menjadi daerah yang tangguh bencana dan dengan dibentuknya SPAB di gugusdepan akan terbentuk pula budaya tangguh bencana.
Dalam kesempatan ini Kak GKR Mangkubumi, Ketua Kwarda DIY menyampaikan arahannya melalui rekaman video yang menegaskan bahwa ilmu yang didapatkan harus disebarluaskan dan bisa bermanfaat bagi masyarakat secara luas.
Secara resmi, Bimtek Penerapan SPAB di Gugusdepan ditutup dengan penyerahan kembali bendera dari Pimpinan Kursus kepada Kepala Pusdiklatda dan diteruskan kepada Ketua Kwarda.
Diketahui bahwa kegiatan ini didukung oleh mitra Gerakan Pramuka seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah DIY, Plan Internasional Indonesia, Save the Children, serta pemerintah daerah DIY.
__
Pewarta Istimewa : Karunya Saka