YOGYAKARTA — Ratusan anggota Pramuka pangkalan Gugusdepan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta mengikuti Pengembaraan Budaya dan Religi Virtual yang dikemas dengan menarik melalui google sites dan Zoom, Jumat (23/04/2021).
Kegiatan dibuka oleh Kak Ch. Wiwit Ary Astuti selalu Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan (Anggota Majelis Pembimbing Gugusdepan). Dalam sambutannya, pihaknya menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari penilaian keaktifan anggota pramuka.
“Ini merupakan penilaian dalam bentuk pengembaraan yang rutin dilaksanakan setiap tahun. Pengembaraan ke tempat bersejarah dan bernilai religius, karena pandemi dilaksanakan secara virtual,” ujarnya.
Lebih lanjut Kak Ch Wiwit juga menegaskan bahwa Pramuka sebagai Generasi muda yang tangguh harus terus melakukan perubahan, siap menghadapi tantangan dengan segala kondisi. Walapun kegiatan dilaksanakan secara daring tetap dapat membentuk karakter.
Pengembaraan virtual ini dibagi dalam 4 pos yang setiap posnya berisi tugas-tugas khusus yang harus diselesaikan oleh para peserta baik yang dikerjakan dan dikumpulkan dalam folder Google Drive maupun dalam breakout Zoom.
Dimulai dari pos 1, yaitu berangkat dari pangkalan di sekolah. Kemudian menuju pos 2 yaitu Museum Wayang Beber Sekartaji berupa virtual visiting yang dipandu secara langsung oleh Kak Indra selaku pendiri museum.
Berlanjut perjalanan dari Pos 2 ke Pos 3. Pos 3 yaitu Pusat Studi Spiritualitas CB dipandu oleh suster Erna. Sementara Pos 4 yaitu Sumur Kitiran Mas yang mengulas Sejarah dan falsafah dari tempat tersebut.
Salah satu kesan dari peserta kelas XII Bahasa, Lilang. Awalnya ia mengaku bingung apakah akan melakukan pengembaraan secara langsung. Namun ternyata dengan daring, pengembaraan bisa dikemas secara luar biasa.
“Ternyata keren, dilakukan dengan daring, berkunjung secara virtual serasa ada di lokasi,” ujarnya.
Kegiatan ditutup oleh Ketua Mabigus Suster Yetty CB, S.Pd., MS., Ma-Ed. yang menyampaikan bahwa dalam pengembaraan yang dilakukan banyak karakter yang terbentuk. Ia berharap dengan karakter yang terbentuk tersebut berguna dalam kehidupan sehari-hari.
“Terimakasih atas perjuangan dalam mengikuti dan menaati, semoga perjuangan ini menjadi pembiasaan yang baik dalam kehidupan,” tegasnya. (fdg/cst)