SLEMAN — Di bulan Ramadan ini, Saka Kalpataru Sleman tetap melaksanakan latihan krida 3R bagi anggota dan calon anggota saka kalpataru tentang pengelolaan sampah mandiri terutama sampah anorganik.
Latihan Krida dilaksanakan Jumat, 23 April 2021 di Sanggar Bakti Saka Kalpataru Sleman dengan agenda mengelola sampah anorganik untuk digunakan kembali menjadi benda dengan nilai kreatif dan ekonomis. Produk yang dihasilkan pada latihan ini berupa lilin dari minyak bekas, media tanam plastik, dan bunga plastik.
Latihan Krida 3R dilakukan secara terpisah, sehingga masing-masing anggota fokus mendalami kridanya untuk memenuhi Syarat Kecakapan Khusus (SKK) yang pada hal ini adalah SKK Daur Ulang. SKK Daur Ulang menjadi SKK wajib bagi anggota krida 3R.
Sebagaimana diketahui bahwa Luaran dari SKK Daur ulang ini adalah menciptakan para scoutecopreneur yang tentunya mempunyai perilaku ramah lingkungan. Anggota dan Calon Anggota langsung belajar sambil melakukan (learning by doing) untuk merasakan secara langsung mengelola sampah secara mandiri yang kreatif dan produktif.
Kak Sutarno mewakili Pimpinan Saka yang turut hadir dalam kegiatan menyampaikan bahwa kondisi sampah plastik di Sleman menjadi perhatian penting bagi setiap pihak, tentunya juga bagi anggota pramuka.
Dalam kesempatan kegiatan kali ini, dihadirkan pula narasumber dari mitra Dinas Lingkungan Hidup Sleman yaitu Jejaring Pengelola Sampah Mandiri “Sehati”, Kak Haryadi dan Kak Lusi.
Kak Haryadi menyampaikan bahwa terdapat peraturan daerah yang mendasari perlunya sampah menjadi sumber daya yang bernilai ekonomi bukan hanya sebatas sampah hingga akhirnya dibakar yang justru bertentangan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.
Latihan Krida ini juga menerapkan konsep training of trainer. Harapannya anggota dan calon anggota akan berlatih mandiri menghasilkan produk dan dapat melatih anggota yang lain untuk mengelola sampah mandiri. (dskalpatarusleman/cst)