KULON PROGO — Keceriaan Pramuka Kaledonia Baru (Scouts de Nouvelle Caledonie) semakin terasa saat mereka diajak menikmati pesona perbukitan Menoreh di Kebun Teh Kemadon pada Senin, 3 Februari 2025.
Namun, pengalaman mereka tidak berhenti di situ Selanjutnya, mereka dibawa menuju Gubuk Ani-Ani yang terletak di tengah hamparan sawah hijau, memberikan suasana alam yang memukau sambil menikmati hidangan makan siang yang khas.
Tentu saja, untuk mengabadikan momen istimewa ini, sebelumnya mereka mampir dulu di puncak Widosari untuk berfoto dan menikmati keindahan alam di sana.
Hidangan utama yang disajikan adalah Sego Wiwit, sebuah sajian tradisional Jawa yang digunakan untuk menyambut panen padi. Nama “Sego Wiwit” berasal dari kata “sego” yang berarti nasi, dan “wiwit” yang berarti permulaan, menggambarkan makna keberkahan dan awal dari hasil pertanian.
Selain sego wiwit, mereka juga disuguhkan berbagai makanan khas lainnya seperti jagung rebus, ubi rebus, ubi goreng, pisang rebus, kacang-kacangan, kentang, wortel, dan berbagai jenis buah-buahan. Sebagai pelengkap, tersedia juga jamu kunir asem dan beras kencur yang disajikan dengan es, menyegarkan suasana.
Kunjungan Pramuka Kaledonia Baru di Desa Wisata Widosari ini mendapat dukungan khusus dari Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo serta Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kulon Progo selaku tuan rumah.
Gubuk Ani-Ani yang terbuat dari bambu ini terletak di persawahan Kyai Alihan, sebuah lokasi yang juga dikenal dengan keberadaan makam pepunden masyarakat setempat.
Tidak hanya menikmati makanan, para pramuka kaledonia baru juga dihibur dengan alunan musik gambang siter yang dimainkan oleh para seniman setempat, menciptakan suasana yang semakin khas dan damai di tengah alam pedesaan.
Di sekitar gubuk, hamparan sawah yang hijau dan pemandangan perbukitan menoreh menambah keindahan suasana, termasuk puncak Widosari yang terlihat di sisi sebelah barat.