YOGYAKARTA — Satu Pewarta Istimewa ini berhasil meraih Juara 2 Kompetisi Esai yang digelar di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta. Ia mengangkat topik tentang Pramuka sebagai Solusi Isu Keamanan Lingkungan.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Divisi Eksternal Kelompok Studi Mahasiswa International Relations for Investigations and Research (IRON FIRE) UPN “Veteran” Yogyakarta yang menyediakan wadah pengembangan penulisan karya ilmiah untuk meenuangkan gagasan dan pemikiran dalam pemuda pemudi Indonesia dalam sebuah karya tulis.
Adapun tema yang diangkat pada Iron Fire Essay Competition tahun 2023 ini adalah “Environmental Security: Manusia dan Lingkungan.”
Adalah Karunya Saka Listianto, Pewarta Istimewa asal Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Sleman ini berhasil meraih juara 2 dengan topik yang diangkat adalah Pendidikan Lingkungan dalam WOSM sebagai Solusi Isu Keamanan Lingkungan.
Kak Saka, panggilan akrab sosok yang juga hobby Radio Amatir ini telah melaui tahapan pengiriman karya dan seleksi oleh juri dari IRON FIRE. Kemudian diseleksi ke tahap terakhir oleh juri dari Dosen UPN “Veteran” Yogyakarta.
Proses penyeleksian karya tulis dilakukan dalam rentang waktu 8 hari setelah waktu tenggat pengumpulan karya tulis atau deadline essay submission. Dalam proses seleksi akan terpilih tiga karya tulis terbaik.
Melalui esai yang dibuat, Kak Saka menjelaskan beberapa program dari WOSM yang fokus pada isu lingkungan. Seperti salah satu programnya sejak 2008 yaitu World Scout Environment Programme (WSEP) sebagai kerangka kerja untuk pendidikan lingkungan dalam kepanduan dunia.
WSEP merupakan evolusi dari World Conservation Programme dan bertujuan untuk memperkuat penawaran pendidikan lingkungan serta menginspirasi lebih banyak organisasi pandu nasional untuk memasukkan aktivitas pendidikan lingkungan dalam program kepanduan nasional (World Scout Bureau, 2021).
Dalam esainya Kak Saka juga menjelaskan berbagai upaya dari National Scout Organization (NSO) di beberapa negara terkait dengan isu lingkungan ini. Tentu termasuk di Gerakan Pramuka sebagai NSO di Indonesia.
Di Indonesia, sebagaimana disampaikan Kak Saka dalam esainya, Saka Kalpataru merupakan unit dalam Gerakan Pramuka yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kepemimpinan, dan rasa tanggung jawab dalam menjaga dan melestarikan lingkungan.
“Saka Kalpataru memberikan pendidikan dan pembinaan kepada Pramuka Penegak dan Pandega untuk mengembangkan bakat, kemampuan, dan pengalaman dalam bidang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang berguna untuk mengabdi pada masyarakat, bangsa, dan negara,” tulisnya mengutip dari KLH, 2013.
Kemudian juga disebutkan bahwa dalam Pramuka Peduli Pelestarian Lingkungan Hidup, Gerakan Pramuka aktif dalam melaksanakan kegiatan pelestarian lingkungan hidup dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki anggotanya bersama dengan instansi pemerintah, swasta, dan elemen masyarakat (Abdimas Kwarnas, 2021).
Dari keterangan yang disampaikan oleh panitia dalam akun resmi instagramnya, kompetisi ini diikuti oleh 24 peserta yang berasal dari seluruh Indonesia.
Diketahui Kak Saka ini juga sebelumnya aktif di Saka Kalpataru Kwartir Cabang Sleman. Dengan berbagai pengalaman menulis serta update informasi dari World Organization of the Scout Movement memberikannya banyak sumber referensi. Ia juga mengaku berani menulis esai ini berawal dari kesukaannya menulis melalui Pewarta Istimewa.
Tercatat, Kak Saka juga akan berangkat ke Jambore Pramuka Sedunia ke-25 di Korea Selatan sebagai International Service Team (IST) dengan bidang Scouting for Life Smart & Scientific Programme. (cst)