KOTA YOGYAKARTA — Pada Sabtu 9 November 2024, sebanyak 45 Pramuka yang berasal dari Penggalang Pangkalan SMPN 1 dan SMPN 4, Penegak dari Pangkalan MAN 1 dan MAN 2 Kota Yogyakarta, serta anggota Satuan Karya Pariwisata Kota Yogyakarta menyusuri Sumbu Filosofi.
Kegiatan Susur Sumbu Filosofi ini dipimpin oleh Kak Suraji Widarta, Sekretaris Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kota Yogyakarta.
Penyusuran Sumbu Filosofi diawali dari Panggung Krapyak yang disambut oleh Kak Siwi Januarto, Dukuh Krapyak Kulon. Tentang sejarah bangunan Panggung Krapyak Cagar Budaya dijelaskan oleh Bapak Hariyanto.
Salah satu pertanyaan peserta adalah mengapa ada kursi di dalam bangunan. Dijelaskan oleh Pak Hariyanto bahwa kursi tersebut berasal dari Keraton Yogyakarta untuk tempat sesaji.
Selanjutnya, peserta berjalan menuju ke kraton. Sepanjang kanan kiri jalan terdapat pohon asem dan tanjung yang merupakan simbol perjalanan manusia.
Peserta kemudian melalui Plengkung Gading atau Plengkung Nirbaya sampai di Alun Alun Kidul dan berhenti di depan Sasono Hinggil Dwi Abad. Sambil istirahat, Kak Suraji menjelaskan tentang makna Sumbu Filosofi Yogyakata.
Perjalanan kemudian dilanjutan perjalanan melewati Mandungan, memasuki Magangan, kemudian melanjutkan perjalanan memasuki Keben Kraton Yogyakarta.
Peserta masih bersemangat. Perjalanan berlanjut menuju Alun alun utara, Pangurakan, Jalan Margo Mulyo, dan Margo Utomo, kemudian berakhir di Tugu Yogyakarta.