YOGYAKARTA — Pentingnya kesadaran dalam keamanan obat dan makanan, menggerakkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan pemberdayaan kepada masyarakat. Upaya ini dilakukan dengan bekerja sama lintas sektor terkait di antaranya akademisi, lembaga non pemerintah, termasuk Gerakan Pramuka.
Kerja sama dengan Gerakan Pramuka dilakukan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama antara BPOM dan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka tentang Pemberdayaan Potensi Gerakan Pramuka dalam Peningkatan Keamanan Pangan Obat dan Makanan pada tanggal 22 Februari 2017 silam.
Sejalan dengan itu, Balai Besar POM Yogyakarta (BB POM) sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari BPOM melakukan penandatangan perjanjian kerja sama antara BBPOM dan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY) pada tanggal 27 Oktober 2017.
Tindak lanjut dari kerja sama ini adalah pembentukan Duta Informasi Keamanan Pangan dan melakukan pelatihan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Keamanan Obat dan Makanan bagi Pelatih dan Pembina Pramuka sebanyak 3 kali sejak 2017.
Sasaran program KIE Keamanan Obat dan Makanan diperluas dengan melibatkan anggota muda Gerakan Pramuka. Salah satunya dengan memberdayakan Pramuka Penegak dan Pandega melalui Satuan Karya Pramuka (SAKA). SAKA yang akan dibentuk merupakan wadah pendidikan dan pembinaan para Pramuka Penegak dan Pandega untuk menyalurkan minat, bakat, kemampuan dan pengalaman pengawasan obat dan makanan.
Untuk itulah, sebagai langkah awal pembentukan SAKA maka dilakukan penggalangan komitmen Rintisan SAKA pada hari Senin (29/04/2019) di Sahid Jaya Hotel and Convention Center Yogyakarta.
Acara ini diselenggarakan BB POM Yogyakarta bersama dengan Kwarda DIY ini menghadirkan 350 Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega se-DIY. Dibuka oleh Ema Setyawati, SSi., Apt., M.E., Direktur Pengawasan Pangan Olahan Risiko Sedang dan Rendah BPOM, mewakili Kepala BPOM.
Dalam sambutan Kepala BPOM yang dibacakannya, disampaikan bahwa Pramuka adalah bagian dari anggota masyarakat yang menjadi ujung tombak dalam mendukung Pemerintah dalam pelayanan dan perlindungan kesehatan masyarakat.
“Pramuka yang berinteraksi langsung dengan masyarakat sangat berpotensi untuk menjadi kader atau fasilitator keamanan obat dan makanan di lingkungan sekolah maupun kampus pada khususnya serta masyarakat pada umumnya,” tegasnya.
Selain itu, kerja sama dengan Gerakan Pramuka sangat strategis untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memilih obat, kosmetik, obat tradisional, dan pangan yang aman dan bermutu.
Ketua Kwarda DIY yang diwakili oleh drh. Sri Budoyo, Wakil Ketua Kwarda Bidang Pembinaan Anggota Dewasa (Waka Binawasa) menyampaikan apresiasi atas rencana pembentukan SAKA bidang pengawasan obat dan makanan. Kwarda DIY ikut berkomitmen dan mendukung serta mengajak seluruh jajaran Gerakan Pramuka DIY untuk mendukung pembentukan SAKA BPOM.
Kak Sri Budoyo juga mengucapkan terima kasih atas dukungan BB POM Yogyakarta yang telah melatih para Pelatih dan Pembina Pramuka menjadi Duta Informasi Keamanan Pangan.
“Saya berharap Kakak-kakak yang menjadi Duta Informasi Keamanan Pangan dapat menjadi Instruktur SAKA BPOM,” ucapnya.
Dalam laporan Panitia Penyelenggara yang disampaikan Dra. Diah Tjahjonowati, Apt., M.Si., Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi BB POM Yogyakarta, tujuan dari acara ini adalah sosialisasi tentang keamanan obat dan makanan kepada Pramuka agar mampu melindungi diri sendiri dari penggunaan yang salah dan penyalahgunaan bahan berbahaya dalam obat dan makanan serta sosialisasi pembentukan Rintisan Saka Pramuka Taruna BPOM dalam upaya memperluas cakupan pengawasan Obat dan Makanan melalui kegiatan Kepramukaan.
Sosialisasi tersebut dikemas dalam bentuk talkshow dengan menghadirkan narasumber Ema Setyawati, S.Si., Apt., M.E., dan Kak drh. Sri Budoyo.
Dalam paparannya, Ema Setyawati mengajak anggota Pramuka untuk peduli terhadap apa yang dikonsumsi dan menjadi agen of change dalam pengawasan obat dan makanan.
“Kalau beli produk ingat cek KLIK ya, cek Kemasan, cek Label, cek Izin edar dan cek Kedaluwarsa, agar aman”, pungkas Ema.
Sementara itu Kak Sri Budoyo menyampaikan bahwa pembentukan Saka ini akan dilakukan di jajaran Kwartir Cabang (Kwarcab) dan berharap kwarcab untuk mendukung pembentukan Saka BPOM. (ipd/cst)