YOGYAKARTA — Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY) menggelar rapat konsolidasi pasca Bimbingan Teknis (Bimtek) Penerapan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di Gugusdepan yang digelar tahun 2023 lalu.
Kegiatan ini untuk lebih mengoptimalkan tindak lanjut dari kegiatan yang diikuti oleh puluhan pembina pramuka di gugusdepan di DIY terkait dengan penerapan Gugusdepan Aman Bencana.
Diawali dengan arahan dari Kak Edy Heri Suasana, Pelaksana Tugas Wakil Ketua Kwarda DIY Bidang Pengabdian Masyarakat, Penanggulangan Bencana, dan Lingkungan Hidup.
Kak Edy dalam arahannya menegaskan bahwa setelah Bimtek yang diselenggarakan, tentu harus ada tindak lanjut yang menunjukkan bahwa implementasi yang dilakukan di Gugusdepan sudah sesuai dengan apa yang menjadi rujukan.
“Kita sangat terbantu dengan program semacam ini, dan program ini wajib dilaksanakan oleh seluruh satuan pendidikan, dan Pramuka salah satu yang bisa secara khusus melakukan,” ujar Kak Edy.
Agenda disambung dengan review hasil Bimtek baik yang diselenggarakan di Kwartir Ranting Ngaglik, Sleman secara mandiri, maupun yang dilaksanakan oleh Kwarda DIY oleh Kak Bambang Sasongko (Kokok), Ketua Pusat Pengabdian Masyarakat dan Pramuka Peduli Kwarda DIY.
Senada dengan Kak Edy, Kak Kokok juga menegasakan bahwa implementasi Gudep Aman Bencana merupakan komitmen bersama yang bisa dilakukan secara masif oleh Gugusdepan dan diberikan pendampingan serta monitoring oleh Kwartir, baik Cabang maupun Daerah.
Kak Kokok juga menyebutkan bahwa kegiatan yang dilaksanakan haruslah berkelanjutan, sehingga dapat memberikan dampak yang signifikan dan mencapai target atau indikator-indikator yang telah ada dalam pedoman SPAB secara nasional.
Lebih lanjut Kak Kokok juga menyampaikan alur dan tahapan pelaksanaan SPAB berbasis Gugusdepan, seperti pelatihan, sosialisasi, proses pendidikan/ penerapan buku saku bencana, optimalisasi proses SPAB Gudep, simulasi, proses pendidikan/penerapan buku saku di gudep, partisipasi, optimalisasi, mitigasi, serta apresiasi.
Ditekankan pula oleh Kak Kokok bahwa dalam setiap kegiatan perlu adanya monitoring dan optimalisasi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) melalui media sosial.
“Sehingga dapat berdampak baik untuk masyarakat yang lebih luas,” tegasnya.
Pada kesempatan tersebut juga dipaparkan rencana pembuatan tools monitoring yang diintegrasikan dengan Sistem Informasi Kelembagaan dan Anggota (SISKA) Kwarda DIY oleh Kak Choiri Setiawan, Ketua Pusat Pengembangan Jurnalistik dan Sistem Informasi.
Kak Choiri memaparkan ilustasi pemotretan data, baik dalam pencapaian indikator maupun sebaran penerapan SPAB di wilayah Kwarda DIY yang nantinya bisa diinput secara berkala sesuai instrumen yang ada di SISKA.
“Tim SPAB di Gugusdepan bisa berkoordinasi dengan Admin SISKA Gugusdepan untuk melakukan input data terkait hal tersebut,” ujar Kak Choiri.
Dijelaskan pula bahwa sistem ini diharapkan dapat menjadi potret pencapaian serta sebaran penerapan SPAB di Gugusdepan di DIY yang akan menjadi pelaporan yang lebih komprehensif dan dapat dijadikan data tambahan untuk laporan di InaRISK.
Tindak lanjut dari konsolidasi yang dilaksanakan pada sore hari ini juga diharapkan akan difasilitasi lebih intensif oleh Kwarda DIY sebagai bentuk pendampingan secara khusus, sehingga apa yang telah dimulai, hasilnya bisa optimal. (cst)