JAKARTA — Narasumber dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI) menyampaikan materi terkait dengan Strategi Penanganan Angkutan pada masa Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Materi tersebut sebagai penguatan untuk para peserta pada Pembekalan Satgas Nataru 2024 yang digelar oleh Bidang Pengabdian Masyarakat, Lingkungan Hidup, Kehumasan, dan Informatika Kwartir Nasional pada Sabtu, 14 Desember 2024.
Kak Rudi Irawan, S.SIT., M.T. Kepala Sub Direktorat Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas, Direktorat Lalu Lintas Jalan, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat menyampaian mateir tersebut kepada 50 peserta pembekalan.
Secara rinci, Kak Rudi menyebutkan beberapa hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan angkutan Nataru 2024/2024, hasil survey dan prediksi pergerakan masyarakat, timeline pelaksanaan nataru, target dan sasaran serta rekomendasi angkutan nataru.
Kemudian kesiapan sarana dan prasarana bidang perhubungan darat, rencana operasi bidang perhubungan darat, surat keputusan bersama terkait pengaturan lalu lintas jalan dan penyeberangan, mudik gratis, serta sosialisasi dan himbauan kepada masyarakat.
Setidaknya Kak Rudi memaparkan 5 potensi kerawanan lalu lintas angkutan nataru seperti terjadinya peningkatan volume di rest area baik di tol maupun arteri, peningkatan volume penumpang dan kendaraan pada penyeberangan ke Lampung, Banten, Bali, dan Masakar.
Selanjutnya adalah peningkatan volume masyarakat yang menuju lokasi wisata, peningkatan volume antar moda transportasi angkutan umum, serta terjadinya cuaca ekstrim, bencana banjir, tanah longsor, yang akan menghambat pergerakan masyarakat serta logistik.
“Potensi pergerakan ini mencakup seluruh provinsi di Indonesia yang tersebar selama 22 hari dari 18 Desember 2024
s.d. 8 Januari 2025, dengan proyeksi jumlah penduduk Indonesia Tahun 2024 berdasarkan sensus BPS Tahun 2020 sebesar 281,60 juta” ujar Kak Rudi sebagaimana hasil survey pergerakan Nataru 2024.
Disebutkan pula beberapa rincian hasil survey pilihan jalur mobil terbanyak jalan tol tansjawa, Pilihan Jalur Sepeda Motor terbanyak, serta proyeksi volume lalu lintas keluar Jakarta serta masuk Jakarta.
Kak Rudi juga menyampaikan gambaran-gambaran mengenai Prediksi Puncak Arus Pergi I yang akan terjadi pada Selasa, 24 Desember 2024, Prediksi Puncak Arus Pergi II akan terjadi pada Selasa, 31 Desember 2024, Prediksi Puncak Arus Balik akan terjadi pada Rabu & Kamis, 1 & 2 Januari 2025, serta Rencana Posko Angkutan Nataru Tahun 2024 → 18 Des 2024 sampai dengan 5 Januari 2025.
Kemenhub sebagaimana yang diinformasikan oleh Kak Rudi, juga memberikan rekomendasi antisipasi angkutan Nataru 2024/2025 dengan beberapa alternatif agar dalam momentum nataru dapat berjalan lancar.
Saat ini, dari data Kak Rudi disampaikan bahwa ada 11.628 personil dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat yang dilibatkan dalam posko atau monitoring nataru 2024/2025. Yang terdiri dari 957 dari pusat, 10.790 Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD), dan sisanya KSOPP Toba sebanyak 69 orang.
Beberapa alternatif penguraian kemacetan atau rekayasa pengaturan transportasi juga dipaparkan oleh Kak Rudi yang melibatkan berbagai unsur gabungan, baik dari kementerian, kepolisian, serta pihak-pihak terkait lainnya. (cst)