Edan, aku menahan tangis sepanjang mengangkut bahan makanan! Shift kerja International Service Team (IST) yang mulai jadi rutin ini membentuk kestabilan tersendiri soal kondisi “biasa”.
Begitu juga rutinitas lainnya: antre sarapan dan makan malam, jalanan di bumi perkemahan, meja-meja swap di Staff Hub, hingga sunrise dengan panorama tapak kemah dan sunset di sudut lainnya.
Kembali ke latar kontainer Food Supply. Aku terpejam sejenak karena tak ayal shift dini hari membuat minim tidur. Tersentak, sudah ada kiriman rak makan lagi.
“Number fifteen,” kata Kak Rasul pandu Bangladesh. Aku tersentak lagi, tapi lain. Kali ini menyadari rutinnya suara ini, tapi tidak akan berlangsung lama. Juga memandang barisan di depan dan belakangku, rekan-rekan angkut.
Aku tadinya biasa saja menjalani pengangkutan ini. Hingga aku menyadari depanku orang Bangladesh, belakangku orang Luxembourg. Lalu ada Polandia, Malta, Vietnam, dan Filipina.
Kusadar, bisa begini ya, dan kapan lagi ada fenomena begini? Air mata membersamai keanehan sentakan ini. Tetapi harus segera kuusap dan kutahan lagi karena dini hari segera bertransisi menjadi pagi hari. Sunrise bersama pandu multi-negara, sebuah ketenangan.
***
Dunia ini begitu luas. Setidaknya ketika kita sedang melihat secara langsung. Angka 170-an NSO telah berkata, jumlah tak terelakkan untuk membuat suatu pertemuan menggelegar menaikkan bulu kuduk.
Segala hal kepanduan dunia yang selama ini kulihat via daring, ada di depan mata. Scouts for SDGs diiringi dengan segala Better World Framework-nya, World Scout Shop yang biasanya kulihat etalase daringnya, hingga Bear Grylls sang Chief Ambassador dalam pandangan mata.
Atau sesederhana kita bisa bertemu warga pandu negara-negara tertentu yang tidak pernah kita bayangkan. Mengantre bus bersama pandu Austria, obrolan makan dengan pandu Mauritius, hingga salat bersama pandu muslim Azerbaijan.
Setiap obrolan bisa tidak akan habis, saling tanya tentang negara, manajemen kepanduan, hingga tukar cerita pengalaman baru sebuah prolog. Hingga kami menyadari antrean berakhir, atau makanan sudah habis dan kami harus melanjutkan aktivitas.
***
Dunia ini terlalu luas. Ternyata tidak semua bisa kita jelajahi, dan terutama dengan kesadaran waktu tidak sebanding dengan ruang. Obrolan baru sampai ke cerita pengalaman kepanduan ketika kami harus melanjutkan hari dan akhirnya hanya katakan, “Have a great day,” kepada masing-masing.
Mata kegiatan SDGs yang berjumlah 25 itu ternyata tidak mudah dikunjungi semuanya. Atau ya, 170-an NSO untuk ditukar badge kontingennya, harap apa aku yang hanya bawa 30 badge?
Tetapi mungkin memang takdir mengizinkan demikian ya. Rotasi tiap shift selalu mendapat rekan yang relatif beda, tidak mengizinkan keakraban lebih lanjut.
Ruang dan waktu mengizinkan pilihan, untuk melanjutkan keakraban dengan satu orang, atau mencari keakraban lainnya. Pilihan, untuk memiliki badge kontingen mana di antara 170-an. Karena dunia, bahkan dipersempit jadi satu perkemahan, ternyata terlalu luas.
***
Malam hari tanggal 6 Agustus ada antrean, untuk mengambil suatu kit baru. Pada saat penerimaan, kata afirmasi datang dari pemberi, “Thank you for making this Jamboree works.”
Oh waw benar juga, kami tidak kekurangan apresiasi. Setiap hari ada kalimat apresiasi dari Division Leader, juga kumengingat apresiasi Bear Grylls dalam orasi pembukanya.
Ia bilang, jika ini jambore ini untuk membahagiakan para peserta, maka terima kasih untuk yang menyukseskan proses itu. Seperti kata Baden-Powell, soal bahagia adalah membahagiakan orang lain.
Sekadar menjembatani suplai makanan dari truk ke tenda pun satu peran melancarkan bahagia orang lain, yang juga membahagiakan diri. Aku jadi akan merasai tiap shift yang kujalani.
Akan semakin bergetar ketika hari demi hari terlewati, dan ini akan segera berakhir. Bahwa cerita ini ditulis di tengah hari-hari Jambore, cukup tepat untuk titik sudah beradaptasi dengan rutinitas, dan menanti setengah perjalanan lagi.
Tentang kesyukuran atas yang dialami hari-hari ini, tentang memikirkan hal-hal yang akan kurindukan.
___
Abiyyi Yahya Hakim
International Service Team (IST) 25th WSJ 2023 di bagian Food Supply Chain
Pewarta Istimewa