YOGYAKARTA — Pramuka UGM pada Sabtu (31/0/2024) menggelar Malam Tasyakuran suatu puncak rangkaian acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-43. Acara ini berlangsung di Balairung UGM dhadiri sekitar 130 undangan.
Di antara undangan tersebut antara lain ialah Racana sahabat, UKM di UGM, Dewan Kerja Cabang Kota Yogyakarta, Dewan Kerja Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (DKD DIY), hingga Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kota Yogyakarta.
Adapun yang berkaitan dengan pemerhati lingkungan pada HUT kali ini terdapat Saka Kalpataru se-DIY dan komunitas peduli lingkungan, yaitu World Clean Up Day (WCD) DIY, Trash Hero Yogyakarta, dan Green Generation DIY.
Setelah dibuka dengan menyanyikan lagu-lagu, Kak Sherlina Artanti, D, sebagai Ketua Reka Kerja HUT ke-43 menyampaikan sambutan. Ia menekankan kembali alasan pengangkatan tema HUT kali ini, ”Terus Berkontribusi untuk Bumi Lestari”, sebagai penegasan pentingnya peran Pramuka untuk menjaga bumi tetap lestari.
Sementara itu Kak Prof. Dr.rer.nat. Djati Mardiatno, S.Si., M.Si., MT, sebagai Ketua Gugusdepan, mengingatkan agar Pramuka selalu punya darma untuk cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
Kak Suraji Widarta, Sekretaris Kwartir Cabang Kota Yogyakarta yang turut hadir juga menyampaikan sambutannya dengan menegaskan peran ganda Pramuka dalam pengembangan diri dan kontribusi terhadap masyarakat.
Setelah rangkaian sambutan, acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng, yang melambangkan rasa syukur dan kebersamaan. Selanjutnya, Ketua Racana putra dan putri, membacakan narasi ”Jejak-Jejak Racana”, sorotan utama yang menampilkan perjalanan organisasi sepanjang 43 tahun.
Agenda formal dan seremoni usai, dilanjutkan dengan rangkaian hiburan dan ramah tamah. Terdapat sajian tari Sesonderan dari Kak Syifa, Kak Aliya, dan Kak Zulfa, menghadirkan nuansa budaya yang kental.
Penampilan tarian diikuti dengan penampilan lainnya, maupun sesi ”Salam Sapa”, yang memberikan kesempatan bagi undangan untuk menyampaikan pesannya untuk Pramuka UGM.
Sebagai implementasi dari tema lingkungan dan semangat minim sampah yang selalu digaungkan Pramuka UGM, penyelenggaraan Malam Tasyakuran ini hampir mencapai nirsampah.
Sajian makan besar dan minuman untuk 130 undangan disajikan dengan piring dan gelas guna ulang kelolaan Lokalogi, yang akan terus dipakai di setiap acara lainnya.
Ada sedikit sampah residu yang memang tak terelakkan dan sisa makanan. Undangan juga dipandu oleh Lokalogi dalam menempatkan piring dan gelas, sampah tisu (residu), dan sisa makanan ke kotak sampah yang tepat.
Perayaan ini menjadi bukti nyata semangat kepramukaan yang berdampak yang terus hidup di Universitas Gadjah Mada, terutama dalam upaya melestarikan lingkungan.
Kehadiran berbagai pihak penting menunjukkan dukungan luas terhadap misi Pramuka UGM dalam membentuk generasi penerus bangsa yang unggul dan peduli lingkungan.