KOTA YOGYAKARTA — Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi kehidupan sehari-hari. Namun, bagaimana komunikasi akan terjadi jika kita berada dalam kondisi yang terbatas?
Hal ini dapat ditanggulangi dengan adanya Komunikasi Lapangan. Komunikasi Lapangan berarti komunikasi yang dilakukan di lapangan dengan menggunakan berbagai alat dan teknik.
Beberapa komunikasi lapangan yang dapat kita jumpai di kehidupan sehari-hari seperti, Handy Talkie (HT), NATO, sandi Morse, Semaphore, dan lain sebagainya.
Maka dari itu, Pramuka MAN 1 Yogyakarta menyelenggarakan Latihan Rutin pada Jumat (24/01/2025) dengan materi Komunikasi Lapangan yang diikuti oleh seluruh siswa kelas 10. Kegiatan Latihan Rutin ini diselenggarakan untuk membekali peserta didik dengan kemampuan mengirim dan menerima pesan melalui Morse, Semaphore, dan Handy Talky.
Pelaksanaan Apel Buka menjadi tanda dimulainya Latihan Rutin yang diselenggarakan di Lapangan Basket. Kak Zulaikha Fajrotul Haq, S.Ag selaku pembina pramuka menegaskan bahwa materi yang disampaikan bisa berguna di kemudian hari, khususnya saat perkemahan bakti.
“Hari ini kakak-kakak tidak hanya akan mempelajari tentang Komunikasi Lapangan, tetapi juga akan mempraktikkannya. Maka dari itu, maksimalkan praktik hari ini agar nantinya dapat berguna untuk kemudian hari terutama pada waktu Perkemahan Bakti atau Mahabakti,” ujarnya.
Setelah dilaksanakannya Apel Buka, para peserta mendapatkan penjelasan materi Komunikasi Lapangan oleh Kakak Pandu. Kemudian, siswa diarahkan menuju lokasi praktik masing-masing untuk melakukan Fun Games. Terdapat dua games yang akan dikerjakan.
Games pertama adalah Game Decoding. Dimulai dengan Kakak Pandu memberikan pernyataan melalui media Komunikasi Lapangan dan peserta menuliskan pesan yang disampaikan oleh Kakak Pandu di lembar kerja sangga. Sangga yang menjawab soal dengan akurat dinyatakan sebagai pemenang Game Decoding.
Games kedua bernama Game Battle of the Codebreakers yang mana dua sangga saling mengirimkan sandi rahasia. Kedua sangga berusaha memecahkan sandi lawan dan mengirimkan pesan rahasia. Sangga yang paling cepat dan berhasil dalam memecahkan sandi serta mengirimkan pesan dinyatakan sebagai pemenang.
Di akhir kegiatan, dilaksanakan Apel Tutup di Lapangan Badminton MAN 1 Yogyakarta yang diikuti oleh dua orang perwakilan per sangga dengan Kak Rahmat Nur Syaifudin sebagai pembina apel.
Kak Rahmat menyampaikan bahwa komunikasi lapangan merupakan hal yang sangat penting, apalagi ketika berada di posisi yang darurat seperti di tengah hutan yang tidak ada sinyal.
Selain itu, kita juga perlu untuk menghargai sejarah. Sebagai seorang siswa MAN 1 Yogyakarta, sudah sepatutnya kita dapat memahami semaksimal mungkin dan menggali lebih dalam tentang Komunikasi Lapangan,” tegasnya.
Dengan adanya kegiatan ini, siswa diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi dalam situasi darurat, menguasai media komunikasi lapangan, meningkatkan kerja sama tim, dan tentunya untuk memupuk rasa kedisiplinan dan ketelitian dalam diri sendiri.