YOGYAKARTA — Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY) turut berpartisipasi dalam agenda Sosialisasi Program Asuransi Ketenagakerjaan bagi Relawan Penanggulangan Bencana dan Kemanusiaan yang digelar oleh Kwartir Nasional (Kwarnas) pada Jumat, 6 September 2024 secara daring.
Kak Edy Heri Suasana, Pelaksana Tugas Wakil Ketua Kwarda DIY Bidang Pengabdian Masyarakat, Penanggulangan Bencana, dan Lingkungan Hidup (Abdimas Gana LH) hadir dalam agenda tersebut.
Kegiatan dibuka dengan arahan dari Kak Yuniar Ludfi, Wakil Ketua Kwarnas Bidang Pengabdian Masyarakat dan Hubungan Masyarakat (Abdimas Humas).
Kak Ludfi menyampaikan beberapa hal berkaitan dengan penetapan kebijakan pemberian asuransi ketenagakerjaan bagi
relawan penanggulangan bencana di Indonesia yang didasari oleh beberapa faktor penting.
Setidaknya ada 6 faktor penting yang dimaksud sebagaimana disampaikan oleh Kak Ludfi, yaitu, tingginya risiko pekerjaan. pengakuan terhadap kontribusi relawan, perlindungan bagi relawan dan keluarga, meningkatkan motivasi relawan, mengurangi beban negara, dan memenuhi standar internasional.
Kak Ludfi menegaskan bahwa relawan penanggulangan bencana sering bekerja di kondisi yang sangat berbahaya, seperti wilayah terdampak gempa, banjir, kebakaran hutan, dan bencana lainnya.
“Mereka berhadapan dengan risiko fisik dan mental yang tinggi, sehingga diperlukan perlindungan finansial dalam bentuk asuransi,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Kak Ludfi, kepastian akan adanya perlindungan melalui asuransi dapat meningkatkan motivasi relawan untuk terus terlibat dalam kegiatan penanggulangan bencana, karena mereka merasa aman dan terlindungi secara finansial.
Berkaitan dengan perlindungan ini juga merupakan standar internasional. Banyak negara sudah menerapkan kebijakan asuransi ketenagakerjaan bagi relawan bencana sebagai bagian dari komitmen mereka terhadap kesejahteraan tenaga kerja dalam situasi darurat.
“Indonesia dapat mengikuti standar ini untuk memberikan perlindungan yang lebih baik bagi para relawan,” imbuhnya.
Di akhir arahannya Kak Ludfi menekankan bahwa dengan latar belakang risiko tinggi, perlunya jaminan sosial, dan tanggung jawab moral negara terhadap keselamatan relawan, kebijakan asuransi ketenagakerjaan menjadi sangat mendesak.
Kegiatan ini juga turut dihadiri oleh Kak Pangarso Suryotomo, Direktur Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang juga turut menyampaikan sambutan secara khusus.
Sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan secara umum disampaikan oleh Kak Alit Mahendra dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Cabang Rawamangun, dilanjutkan dengan dialog sistem BPJS Ketenagakerjaan bagi Relawan PB bersama BPJS dan Direktorat Kesiapsiagaan BNPB.
Berkaitan dengan agenda ini juga disampaikan oleh Kwarnas bahwa ada 58 ribu kuota diberikan untuk pendaftaran asuransi perlindungan ketenagakerjaan bagi relawan penanggulangan bencana dengan mendaftar pada tautan s.id/datarelawanbpjs.