YOGYAKARTA — Nampak begitu hangat diskusi sore dengan Ketua Kwartir Daerah (Ka Kwarda) Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta di Ndalem Wironegaran bersama 37 anggota pramuka dari Kwarda Jatim) Senin (15/07/2019).
Salah satu yang disampaikan oleh Kak Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi adalah tentang kepemimpinan. Bahwasanya hidup itu adalah sak madyo (sewajarnya atau secukupnya saja, tidak berlebihan).
“Menjadi pemimpin itu perlu pengalaman, pupuklah proses dalam kehidupan, ibarat rumah, pondasinya harus kuat,” ujar Kak GKR Mangkubumi di hadapan para pemenang Festival Wirakarya Kampung Kelir Pramuka 2019 Kwarda Jatim.
Dalam paparannya, disampaikan pula oleh Kak GKR Mangkubumi, bagaimana Pramuka itu menjadi hal yg menarik. Tentunya ada inovasi dalam kemasan-kemasan kegiatan di kepramukaan.
“Misal kemah, kemandirian dituntut. Yang bisa menyatukan kita adalah budaya, tidak ada batas satu dengan lainya,” tegasnya sebagaimana.
Lebih lanjut Kak GKR Mangkubumi juga menyampaikan bahwa saat ini kita sudah rutin menyelenggarakan kegiatan tingkat nasional, yang internasional masih belum, apalgi berbasis budaya, untuk saling bertukar pengalamn.
“Tidak hanya budaya, tapi juga hidup, karena akan tinggal di sub camp kabupaten/kota,” imbuhnya.
Selain itu, menurut Ka Kwarda, masuk organisasi adalah pengalaman tersedniri bagi kita yang akan berinteraksi dengan banyak orang. Tetapi mengabdi ke masyarakat itu berbeda, tidak perlu ada status.
“Mendedikasikan diri ke masayarakat harus tanpa pamrih,” pesan Kak GKR Mangkubumi.
Rombongan pramuka dari Kwarda Jatim ini sebelumnya diterima oleh KaKwarda yang didampingi oleh Sekretaris 2 Kak Esti, Andalan Daerah, Kak Kokok, dan Kak Siswanti, termasuk perwakilan dari Dewan Kerja Daerah DIY, Kak Tutik dan Kak Nasha, beserta staf Kwarda.
Dalam kesempatan diskusi ini, Kak Kokok juga menyampaikan pendapatnya terkait kegiatan harus mengikuti trend yang ada, tidak boleh tertinggal dengan yang lain.
“Salah satuny SDGs, bagaimana pnerapannya harus diatur sesuai keinginan anak muda sekarang, misal peringatan BPs Day, bisa dilaksnakan di mall, tempat umum / publik, bisa disaksikan banyak orang, membuka diri dengan masyrakat,” terang Kak Kokok.
Sementara itu, Kak Tutik selaku Ketua DKD DIY juga memberikan pesan bahwasanya anggota pramuka jangan menyerah dalam berproses, jangan mudah puas dengan yang sudah dicapai.
“Terus menerus menjadi yang terbaik dan mau mnunjukkan bagaimana sebenarnya Pramuka sangat menarik,” ujarnya.
Diskusi hangat bersama Ka Kwarda ini dilanjutkan dengan jamuan makan malam bersama dengan menu Gudeg yang merupakan makanan khas Yogyakarta. (fgp/cst)