YOGYAKARTA — Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY) Kak GKR Mangkubumi menjadi narasumber dalam siaran kawruh di RRI 4 Yogyakarta, Kamis (21/01/2021).
Dalam kesepatan live siaran radio pagi ini mulai jam 8 pagi, melalui sambungan telfon Kak GKR Mangkubumi menyampaikan tentang Program Prioritas Kwarda DIY masa bakti 2020-2025.
Kak Mangkubumi menegaskan bahwa pramuka khususnya pramuka DIY bisa menjadi wakil dari Indonesia dan mancanegara dalam mempelopori pengenalan keberagaman budaya yang ada di Yogyakarta. Pramuka yang berkarakter, berbudaya, dan menjadi aktor perubahan dalam pembangunan.
Disampaikan oleh Kak Mangkubumi bahwa ke depan, pihaknya ingin membawa Pramuka DIY yang penuh kemandirian, pintar, serta tentunya berkarakter sesuai dengan kearifan lokal yang luar biasa di Yogyakarta.
“Membangun Indonesia tidak hanya melalui kepintaran saja, tapi juga harus dengan jiwa yang mandiri dan berkarakter,” ujar Kak Mangkubumi.
Lebih lanjut Kak Mangkubumi ingin mengajak Pramuka DIY terus mensosialisasikan tentang kearifan lokal yang luar biasa tentunya dengan kita harus menyesuakan kondisi yang ada di masing-masing daerah.
Disinggung penyiar radio terkait jurnalistik, Kak Mangkubumi menyampaikan bahwa apapun yang dikerjakan oleh anggota pramuka harus diwartakan, harus diceritakan, karena bisa menjadi salah satu eksperimen dan diharapkan yang membaca bisa memahami dan mengikutinya.
“Pramuka kita harus jadi pewarta, harus dilatih juga supaya kata-kata pada waktu menulis di media sosial atau media masa bisa baik,” terang Kak Mangkubumi.
Kak Mangkubumi meninformasikan bahwa dalam beberapa waktu terakhir ini pramuka terus melakukan pengabdian masyarakat karena pramuka itu peduli masyarakat, mengirim relawan pramuka, baik profesional maupun supporting di bencana Sriwijaya, Majene, Kalimantan Selatan, dan Jawa Barat.
Di penghujung siaran kawruh, Kak Mangkubumi berpesan kepada seluruh pramuka DIY dan juga pramuka di Indonesia harus menjadi istimewa sebagai bibit unggul generasi muda ke depan. Membangkitkan lagi pramuka yang berprestasi, pramuka yang istimewa.
“Kita sebagai pemangku budaya di Yogyakarta juga mengajak kwartir yang lain di luar Yogyakarta bersama-sama mengangkat dan mengembangkan budaya lokal, kita harus cinta budaya, cinta pramuka,” harapnya.
Kepada para pembina, pelatih, dan seluruh generasi muda Kak Mangkubumi juga mengajak untuk membangun Indonesia ini dengan cara ke-Indonesiaan. Jangan sampai terlalu banyak budaya-budaya yang tergerus. (cst)