PRAMUKADIY — Perkemahan Antar Satuan Karya Pramuka (Peran Saka) Nasional tahun 2022 akan digelar pada bulan Oktober 2022, tepatnya 2 sampai 9 Oktober di Bumi Perkemahan Depati Amir, Kepulauan Bangka Belitung.
Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY) telah mengirimkan surat kesediaan untuk mengikuti perhelatan pramuka penegak/pandega yang aktif dalam 11 Saka di Indonesia.
Salah satu persiapan dari kontingen DIY adalah membuat logo. Menurut Kak Septi Wulandari, Staff Kontingen DIY yang akan berangkat bersama tim menerangkan bahwa Logo kontingen DIY untuk kegiatan Peran Saka Nasional tahun 2022 ini mengangkat ikon dari Kabupaten Sleman.
“Setelah Kontingen Perkemahan Wirakarya Nasional tahun 2021 lalu logo Kontingen DIY mengangkat ikon dari Kota Yogyakarta. Logo ini menggambarkan betapa indahnya pemandangan Kabupaten Sleman dengan aneka flora dan faunanya,” ujar Kak Septi dalam keterangan tertulisnya.
Kak Septi menerangkan bahwa ada 6 unsur yang ada dalam logo yang didesain oleh Kak Lathif Rahardian Ahmad tersebut, dengan keterangan lengkap sebagai berikut,
1. Gunung Merapi
Gunung merapi bagi masyarakat Jawa dipercaya sebagai tempat yang sakral dan merupakan simbol keagungan.
2. Anggrek Merapi
Anggrek merapi (Vanda Tricolor) merupakan simbol keindahan, kekuatan, dan mudah beradaptasi. Meski telah diterpa bencana yang begitu besar, anggrek merapi tetap tumbuh indah dan mekar menghiasi hutan lereng merapi. Jumlah bunga 11 buah merupakan perlambangan 11 Satuan Karya Pramuka yang menjadi peserta Peran Saka Nasional 2022. 3 helai daun melambangkan Trisatya yang menjadi dasar bagi seorang pramuka untuk menjadi anggota saka.
3. Elang Jawa
Elang Jawa merupakan fauna yang sering terlihat melintas di sekitar kawasan Taman Nasional Gunung Merapi. Elang Jawa ini melambangkan ketangkasan, bulu pada sayapnya berjumlah 5 helai melambangkan falsafah Pancasila sebagai pedoman hidup seorang anggota pramuka.
4. Tugu Jogja
Tugu Pal Putih (De Witt Paal) atau sering dikenal sebagai Tugu Jogja merupakan perlambangan “Manunggaling Kawula lan Gusti” atau “Bersatunya Manusia dengan Sang Pencipta” menjadi refleksi bagi kontingen DIY untuk selalu mengingat dan berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
5. Lingkaran
Lingkaran merupakan perlambangan tekad bulat Pramuka DIY untuk turut serta dalam kegiatan Perkemahan Antar Satuan Karya Pramuka tingkat Nasional tahun 2022 di Bangka Belitung.
6. Aksara Jawa
Tulisan beraksara jawa berbunyi “Daerah Istimewa Yogyakarta” (melengkung di samping kiri) dan “2022” di bawah merupakan refleksi untuk selalu nguri-uri kebudayaan Jawa. Menjadi pengingat bahwa walaupun berada di tanah orang, tetap selalu menjunjung nilai-nilai keyogyakartaan.
Selain itu, ada pula filosofi Warna dalam logo yang berbentuk segi enam tersebut.
Putih = simbol kebersihan hati, kebersihan diri. Diharapkan kontingen DIY harus terlihat bersih dan rapih.
Biru = simbol kepercayaan, kesetiaan, tanggung jawab. Sebagai penggambaran bahwa peserta kontingen DIY adalah peserta yang dapat dipercaya, setia, dan bertanggung jawab.
Kuning = simbol energi dan keceriaan. Menggambarkan kontingen DIY yang selalu ceria dimanapun dan kapanpun.
Orange = simbol simbol dari optimisme petualangan, kemampuan dan bersosialisasi. Diharapkan kontingen DIY memiliki optimisme yang tinggi, memiliki jiwa berpetualang, dan mudah bersosialisasi.
Hijau = simbol ketenangan, kesehatan. Diharapkan kontingen DIY mampu membawa ketenangan, dan selalu diberikan kesehatan.
Sangat detil kontingen DIY dalam membuat logo beserta filosofi yang terkandung di dalamnya. Diketahui bahwa pimpinan kontingen daerah dalam Peran Saka Nasional tahun 2022 ini adalah Kak Lathif Rahardian Ahmad dengan pembina pendamping yang terdaftar adalah Kak Agung Udayana, B.E. (*/cst)