YOGYAKARTA — Dawet Sambel, namanya unik dan mengundang tanya, karena biasanya minuman ini identik dengan santan dengan rasa manis dan menyegarkan.
Iya, Dawet Sambel merupakan salah satu makanan/minuman khas dari Kulon Progo. Dalam beberapa sumber disebutkan bahwa Dawet Sambel menjadi sajian khas dari Jatimulyo, Kulon Progo.
Dawet sambel Kulon Progo ini tetap berisi cendol dan dikombinasikan dengan tauge, tahu bacem, taburan bawang goreng, dan memiliki topping khas yaitu sambel. Dan tentunya, tetap ada gula jawa cair (juruh) untuk rasa manisnya. Manis tetapi pedas, manis tetapi asin, itulah gambaran rasa yang khas dari dawet ini.
Kak GKR Mangkubumi, Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY) sempat mencicipi dawet sambel yang ditawarkan oleh peserta dari Kulon Progo, Kak Azra, Kak Irma, dan Oktavia.

Menurut beberapa sumber, dawet sambel ini sudah ada sejak sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Disajikan dalam mangkuk kecil dan dijual di pasar-pasar tradisional pada pagi hari.
Pada tahun 2019, dawet sambel dinobatkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai salah satu warisan budaya tak benda.
Kak Kori, pengelola Kampung Pramuka Purwosari yang juga menjadi Pembina Pendamping kontingen menuturkan, dawet sambel ini menjadi sajian khas bagi para pengunjung Kampung Pramuka Purwosari, agar bisa mencicipi kuliner asli daerahnya.
Untuk memberikan literasi kepada generasi muda, Dewan Kerja Cabang Kulon Progo juga pernah memberikan wawasan dan tes tulis terkait pengetahuan tentang dawet sambel ini kepada para calon anggotanya. (cst)