YOGYAKARTA — Citra Gerakan Pramuka di media sosial harus didukung dengan keterampilan jurnalistik anggotanya. Hal itu disampaikan oleh Kak Yogie Krisnawangi Saifullah, Koordinator Jurnalistik PusbangJusinfo Kwarda DIY di Kelas Extra Pembinaan Pramuka Jogja (KePPo) edisi Ramadan, Sabtu (01/04/2023).
Kak Yogie memaparkan materi dengan topik Keterampilan Jurnalistik untuk Mengembangkan Citra di Media Sosial pada KePPo #6 yang diselenggarakan oleh Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega tingkat Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (DKD DIY) di Poenokawan Cafe Resto & Gallery.
Mengawali materinya, Kak Yogie menegaskan bahwa sebagai seorang Pramuka harus bisa menjadi pewarta kegiatan-kegiatan di gugusdepan maupun tempatnya berkarya.
Menurut Kak Yogie, jurnalistik ini dapat menjadi sarana dalam mem-branding diri, menyambung apa yang disampaikan narasumber sebelumnya, Kak GKR Hayu.
“Jurnalistik adalah aktivitas mulai dari pengumpulan bahan berita, pelaporan berita, penulisan berita, penyuntingan naskah berita dan penyebarluasan berita melalui media,” terang Kak Yogie.
Terdapat empat komponen jurnalistik diantaranya adalah informasi, penyusunan informasi, penyebarluasan informasi dan media. Berita yang memiliki nilai bagus adalah berita yang memberikan dampak. Apabila dilakukan oleh orang-orang terkenal, maka akan menjadikannya memiliki nilai tinggi.
Kak Yogie menjelaskan bahwa informasi adalah sesuatu yang akan diolah dan menjadi berita, namun semua informasi tidak semua dijadikan berita. Terbagi menjadi empat kuadran informasi yang membuat informasi dapat diolah menjadi berita.
Kemudian Kak Yogie juga mengingatkan kembali serta menggarisbawahi tentang unsur 5W 1H yang harus ada dalam berita yaitu what (apa yang terjadi), when (kapan terjadi), who (siapa yang terlibat), where (dimana kejadiannya), why (mengapa terjadi) dan how (bagaimana kejadiannya).
“Saat menulis berita, jangan lupa setidaknya cantumkan foto pendukung, karena foto dapat mengambarkan sesuatu lebih dari sekedar tulisan,” terangnya.
Kak Yogie juga menyinggung bahwa aktivitas Setiap Pramuka Adalah Pewarta yang saat ini dilakukan oleh PusbangJusinfo Kwarda DIY terdiri atas produksi konten (berita, video, foto, dan infografis), penyebaran dan interaksi konten, pengelolaan dokumentasi, serta analisa dan teknologi informasi.
Melalui presentasi penulisan berita ini, Kak Yogie juga mengajak para peserta KePPo #6 ini untuk aktif menulis dan mengirimkan berita ke laman pramukadiy.or.id.
Selain tata cara penulisan berita, Kak Yogie juga menjelaskan terkait potensi media sosial untuk personal branding. Branding yang dapat dilakukan di media sosial pribadi dengan mengedepankan etika.
“Dibutuhkan bio yang menarik seperti nama pengguna, foto, deskripsi diri secara menarik, link dari website personal dan “highlight” dalam sosial media,” ujar Kak Yogie yang juga aktif sebagai Content Creator tersebut.
Kak Yogie menyampaikan dalam mengisi media sosial diperlukan pula konten yang menarik. Selain itu, ada beberapa contoh AI (artificial intelligence) yang dapat mendukung dalam membuat konten.
“Dunia online saat ini, algoritmanya sangat cepat berubah, dan kita bahkan dapat merasa lelah jika terus menerus update untuk mengikuti perkembangannya,” ujarnya.
Di akhir paparan materinya, Kak Yogie mengajak kembali kepada para peserta untuk dapat memberitakan aktivitas-aktivitas pribadi masing-masing, karena tanpa menuliskan atau menginformasikannya, orang tidak akan mengerti tentang kita.
__
Pewarta Istimewa : Karunya Saka Listianto