YOGYAKARTA — Pelatihan Integrasi Pemberdayaan Saka Bakti Husada dan Pramuka Peduli berbasis Rescue Method untuk Peningkatan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Erupsi Merapi tahun 2022 yang diselenggarakan di Aula Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta (Kwarda DIY) dibuka secara resmi pada Minggu (11/09/2022).
Pembukaan dilakukan oleh Kak Drs. Krido Suprayitno, M.Si. selaku Wakil Ketua Kwarda DIY Bidang Pengabdian Masyarakat, Penanggulangan Bencana, dan Lingkungan Hidup (Abdimas Gana LH) didampingi oleg Kak drh. Sri Budoyo Sekretaris I Kwarda DIY.
Diawali dengan laporan Panitia Kegiatan yaitu Kak Dr. drg. Laelia Dwi Anggraeni, Sp.KGA (Lia), Andalan Daerah Urusan Kompetensi dan Sertifikasi, bahwa kegiatan ini terselenggara atas kerjasama antara Kwarda DIY dengan Lembaga Penelitian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (LPM UMY), didukung anggaran dari Kementeristek Dikti.
Disebutkan bahwa dalam pelatihan ini juga menggandeng narasumber dari Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Pusat Kebencanaan Universitas Gadjah Mada, serta Dental Rescue.
Agenda dilanjutkan dengan sambutan khusus dari Kak Krido. Pihaknya memulai dengan memperkenalkan Andalan Daerah Bidang Abdimas Gana LH yang turut hadir dalam pembukaan kegiatan hari ini.
Kak Krido mewakili Ka Kwarda menyampaikan terimakasih kepada seluruh pihak, utamanya kepada narasumber yang meluangkan waktunya untuk berbagi ilmu dengan anggota Saka Bakti Husada dan Pramuka Peduli se-DIY. Secara khusus Kak Krido juga menyampaikan terimakasih kepada Kak Lia yang memediasi kerjasama ini.
Dalam kesempatan tersebut, Kak Krido mengingatkan kembali bahwa kegiatan partisipasi Gerakan Pramuka DIY merupakan berbasis komunitas. Pengetahuan dan keterampilan terkait dengan Merapi memang harus terus ditingkatkan sesuai dengan karakteristik Merapi saat ini.
“Harapannya kegiatan ini akan bersifat permanen ke depannya. Kami akan mempermanenkan kegiatan ini menjadi salah satu program yang tetap dalam setiap masa bakti, sehingga mampu secara terus menerus meningkatkan kapasitas dari Pramuka Peduli,” tegasnya.
Disebutkan bahwa salah satu di antaranya dalam peningkatan tersebut, sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Kak Lia, Kwarda DIY telah dibantuk dalam melaksanakan perbaikan basecamp Pramuka Peduli yang berada di Gedung PIKA, Kompleks Bumi Perkemahan Taman Tunas Wiguna Babarsari.
Disamping itu, Kak Krido juga berharap, program yang baik ini bisa menjadi kegiatan rutin dari Pramuka Peduli, keberlanjutan kegiatan berbasis komunitas, dan bisa dilakukan secara bergilir di 4 kabupaten 1 kota yang ada di DIY.
Usai sambutan, dilanjutkan secara simbolis penyerahan bantuan program pengabdian masyarakat Kemendikbudristek dan peralatan pramuka peduli dari Kak Lia disampaikan kepada Kak Krido dilanjutkan kepada Kak Sri Budoyo selalu perwakilan Kwarda DIY.
Beberapa materi khusus yang disampaikan pada pelatihan ini dimulai dengan pre test, Pengetahuan Kegawatdaruratan Medis Gigi, Pengetahuan Kegawatdaruratan Medis Umum, Pengetahuan Manajemen Kepengelolaan Bencana, Pengetahuan Terkait Dapur Umum, dan post test.
Kegiatan diikuti oleh 9 perwakilan dari masing-masing kwartir cabang yang terdiri atas 4 orang anggota/calon anggota Saka Bakti Husada dan 5 orang Pramuka Peduli. Selain itu juga diikuti secara daring melalui aplikasi Zoom. (cst)