YOGYAKARTA — Sekelompok Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Daerah Istimewa Yogyakarta yang merupakan pemerhati program Jogja for SDGs berkunjung ke Komunitas Banyu Bening, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, Minggu (11/02/2024).
Bukan tanpa tujuan pasti, 6 pramuka penegak/pandega DIY ini belajar secara khusus bagaimana Memanen Air Hujan kepada Komunitas Banyu Bening, sebagai salah satu wujud implementasi dari Sustainable Development Goal’s (SDGs).
Narasumber utama yang memberikan gambaran terkait Memanen Air Hujan adalah pendiri dan penggerak Komunitas Banyu Bening, Kak Sri Wahyuningsih atau yang lebih akrab dipanggil Yu Ning.
Yu Ning bercerita bahwa salah satu hal yang dilakukan komunitasnya adalah menjadikan air hujan sebagai minuman sehari hari. Meminum air hujan memang belum lazim dilakukan masyarakat. Tapi oleh Komunitas Banyu Bening air hujan ini bisa diolah, dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari hari untuk minum juga untuk kesehatan.
Pemanenan dan pengolahan air hujan yang dilakukan dengan teknologi elektrolisa yaitu teknologi murah, mudah dan tepat guna. Apa yang dilakukan Komunitas Banyu Bening, mengantarkannya sebagai nominasi penerima penghargaan Kalpataru 2022 kategori perintis.
Konsep yang digunakan adalah Konsep 5 M. Menampung, mengolah, meminum, menabung dan mandiri air hujan. Dengan konsepsi ini, dan dilakukan secara berkelanjutan merupakan salah satu pemenuhan SDGs yaitu Tujuan 3 – Kehidupan sehat dan sejahtera: Menggalakkan hidup sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua usia.
Tentunya hal ini sangat menarik untuk bisa terus dipelajari secara optimal, agar dapat ditularkan juga kepada seluruh pramuka di DIY khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Direncanakan akan ada sesi pertemuan-pertemuan selanjutnya dalam waktu dekat dengan agenda praktik untuk memanen air hujan masih bersama Yu Ning dan tim Komunitas Banyu Bening didampingi oleh Kak Bambang Sasongko, Ketua Pusat Pengabdian Masyarakat dan Pramuka Peduli Kwarda DIY.
Sebagaimana komitmen Pramuka DIY ke depan akan melakukan program-program kecil namun bisa bermanfaat, khususnya dalam hal SDGs. Inisiasi Jogja Scouts for SDGs dari Kak Kokok ini telah diawali dengan diskusi ringan secara daring dengan perwakilan dari Dewan Kerja Cabang se-DIY beberapa waktu lalu.
Dari diskusi tersebut kemudian dilanjutkan dengan beberapa pembahasan secara ringan melalui group khusus yang dikerucutkan kepada 3 fokus Earth Tribe, yaitu Champion for Nature, Scout Go Solar, dan Plastic Tide Turner. (cst)