YOGYAKARTA — Dewan Ambalan Soedikar kembali mengadakan perkemahan tahunan bertajuk “Kemanunggalan” dengan maksud Kemah Bakti Mengusung Kemanusiaan dan Peduli Lingkungan pada tanggal 5 sampai dengan 7 Juni 2024 di Kedungrejo, Kulon Progo.
Kemah kemanunggalan merupakan kolaborasi dengan P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) melalui berbagai aktivitas yang disusun dengan berdasar Kurikulum Merdeka Belajar melalui visi menumbuhkembangkan rasa kemanusiaan dan peduli lingkungan.
Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja unggulan yang bertujuan agar para peserta kemah, yaitu siswa-siswi kelas 10 Fase E SMA Negeri 6 Yogyakarta tumbuh menjadi pramuka yang berbudi luhur, berwawasan global, kreatif, dan berempati tinggi pada masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang untuk menerapkan materi kepramukaan yang telah diberikan selama latihan rutin. Kemah Kemanunggalan 2024 ini merupakan pelaksanaan perkemahan Kolaborasi P5 kedua setelah tahun lalu (2023) sukses melaksanakan perkemahan Kebangsaan dengan tema Bhinneka Tunggal Ika.
Kemah Kemanunggalan berlangsung selama tiga hari 3-7 Juni 2024. Apel pemberangkatan dilaksanakan di Aula Wijaya Bakti, dilanjutkan perjalanan menuju Bumi Perkemahan Kedungrejo.

Kegiatan diselenggarakan bersamaan dengan kenduri P5 yang melibatkan siswa kelas 10 dan 11 pada hari pertama. Pameran kenduri P5 bertemakan Kewirausahaan untuk kelas X berjunlah 288 siswa dan Bangunlah Jiwa Raga untuk kelas XI berjunlah 285 siswa.
Penutupan Kenduri P5 dirangkai dengan Upacara Pembukaan Kemah Kemanunggalan. Kak Siti Hajarwati selaku Ketua Majelis Pembimbing Gugusdepan (Kamabigus) dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah menuangkan segala ide, melaksanakan aksi nyata dalam P5, yang telah berproses sebelumnya di pangkalan.
“Kemah Kemanunggalan merupakan puncak kegiatan latian rutin Pramuka Soedikar. Gunakan kesempatan untuk intropeksi apa yang sudah diberikan kepada penduduk dihayati dan laksanakan dalam kehidupan sehari-hari,” tegas Kak Hajar.
Pihaknya berharap semua bisa menikmati kemah kemanunggalan tahun 2024 ini. Kak Hajar juga menyampaikan sebuah pantun di akhir sambutannya, Di sana hutan di sini hutan// Pepohonan indah dan menawan // Dengan kemah bakti kemanunggalan // Kita tingkatkan kepedulian dan cinta lingkungan.
Berbagai kegiatan menantang harus diselesaikan peserta selama perkemahan. Di antaranya KIM (Kemampuan Indra Manusia) yang mencakup lomba meraba, merasa, mendengar, melihat, dan membau.

Kegiatan lainya adalah komunikasi lapangan, pionering, hasta karya, dan memasak yang digelar untuk menguji kemampuan dan kreativitas para peserta.
Penjelajahan menjadi salah satu kegiatan utama pada hari kedua, di mana peserta harus melewati pos-pos yang berisi tantangan seperti sandi, PPGD, pengetahuan umum, dan tanam bibit. Kegiatan tanam bibit ini berkolaborasi dengan Muda Wijaya Hiking Club (MWHC).
Kemah Kemanunggalan tidak hanya menjadi ajang untuk melatih berbagai keterampilan kepramukaan, tetapi juga sebagai sarana untuk mengembangkan sikap peduli terhadap sesama dan lingkungan.
Dengan semangat kebersamaan, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengalaman berharga dan mempererat hubungan antar peserta serta membangun rasa sosial kemasyarakatan.