YOGYAKARTA — Kwartir Daerah Gerakan Pramuka DIY (Kwarda DIY) menyelenggarakan Workshop Pramuka Garuda dan Pramuka Istimewa. Kegiatan ini diikuti oleh Kelompok Kerja Pramuka Garuda dan Pramuka Istimewa (Pokja PGPI), yang terdiri dari unsur Kwarda DIY dan utusan Kwartir Cabang (Kwarcab) se-DIY.
Kegiatan yang diselenggarakan pada Sabtu, 23 Juli 2022 di Aula Kwarda DIY ini merupakan rangkaian kerja dari Pokja PGPI guna melaksanakan percepatan pencapaian Pramuka Garuda dan penyusunan konsep Pramuka Istimewa.
Wakil Ketua Kwarda DIY Bidang Pembinaan Anggota Muda (Waka Binamuda), Kak Drs. Arifin Budiharjo, membuka secara resmi kegiatan Workshop PGPI. Dalam sambutannya, pihaknya mendorong Tim Pokja PGPI agar masif dalam menyusun materi Pramuka Istimewa untuk semua jenjang Pramuka.
Kak Arifin berharap Pokja PGPI dapat mewujudkan SKU Pramuka Istimewa, di mana SKU ini didukung dengan kisi-kisi yang dapat dijadikan panduan bagi Pembina Pramuka.
“Selain itu, SKU Pramuka Istimewa ini tidak membebani bagi peserta didik dan Pembina Pramuka,” ujarnya.
Lebih lanjut Kak Arifin menegaskan bahwa pencapaian materi Pramuka Istimewa ini juga memerlukan peran dari Bidang Pembinaan Anggota Dewasa (Binawasa) di mana peran Pembina Pramuka sangat penting.
“Pembina Pramuka harus mengetahui dan mengerti konsep Pramuka Istimewa, sehingga dapat menyampaikan materi dan mengukur pencapaian setiap Pramuka dalam menerapkannya sesuai dengan standar yang telah ditentukan,” tegas Kak Arifin
Selain itu, sambung Kak Arifin, Pramuka diharapkan juga bisa sebagai Pewarta, sehingga setiap Pramuka dapat mewartakan tentang konsep Pramuka Istimewa.
Sebagai narasumber, Wakil Ketua Kwarda Bidang Kebudayaan Pengembangan Kearifan Lokal sekaligus penyusun konsep Pramuka Istimewa, Kak Prof. Hj. Suwarsih Madya, M.A., Ph.D., memaparkan konsep Pramuka Istimewa. Konsep Pramuka Istimewa ini adalah inklusif, diperuntukkan bagi semua jenjang Pramuka mulai dari Siaga hingga Pandega.
“Berbeda dengan Pramuka Garuda yang bersifat eksklusif, di mana hanya peserta didik yang memenuhi syarat pencapaian Pramuka Garuda yang dapat menjadi Pramuka Garuda. Dengan kata lain, seluruh Pramuka di DIY menjadi Pramuka Istimewa,” terangnya.
Kak Suwarsih menjelaskan keistimewaan dalam diri seorang pramuka DIY, yaitu Pramuka Istimewa dapat mewujud dalam: (1) pengetahuan memadai tentang Daerah Istimewa Yogyakarta meliputi sejarah, lingkungan fisik dan sosial budaya bersama nilai-nilai utamanya, dan cita-citanya; (2) perilaku sebagai amalan nilai-nilai luhur budaya Yogyakarta (baca DIY); dan (3) kepedulian terhadap pembangunan dan kemajuan Yogyakarta (baca DIY).
Pencapaian Pramuka Istimewa diukur pada Syarat Kecakapan Pramuka Istimewa (SKPI). SKPI harus memuat unsur kepramukaan, yaitu Syarat Kecakapan Umum (SKU) dan Syarat Kecakapan Khusus (SKK), dan Syarat Kecakapan Istimewa (SKI), yang mencakup pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku yang dilandasi nilai-nilai luhur istimewa DIY.
Dalam sesi lain, Kak Dra. Theresia Dharmayanti, Andalan Urusan Pembinaan Anggota Muda, Kompetisi, dan Daya Saing bersama Kak Ari Hargiatmi, Andalan Urusan Percepatan Pramuka Garuda dan Pramuka Istimewa menjelaskan tentang Peta Kecakapan Pramuka Istimewa.

Dalam peta kecakapan ini diterangkan tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Tata Nilai Budaya Yogyakarta, yang meliputi:
- Tata nilai religi-spiritual
- Tata nilai moral
- Tata nilai kemasyarakatan
- Tata nilai adat dan tradisi
- Tata nilai pendidikan dan pengetahuan
- Tata nilai teknologi
- Tata nilai penataan ruang dan arsitektur
- Tata nilai mata pencaharian
- Tata nilai kesenian
- Tata nilai bahasa
- Tata nilai benda cagar budaya dan kawasan cagar budaya
- Tata nilai kepemimpinan dan pemerintahan
- Tata nilai kejuangan dan kebangsaan
- Tata nilai semangat ke-Yogyakartaan
Diakhir kegiatan disampaikan laporan pencapaian Pramuka Garuda di DIY oleh Kak Aji Rahmat Purwanto, Andalan Daerah Urusan Percepatan Pramuka Garuda dan Pramuka Istimewa. Sebagai tindak lanjut kegiatan ini, akan dilaksanakan workshop kembali pada tanggal 6 Agustus 2022 mendatang.
__
Pewarta : Ika Prasetya Dwiantoro