BOGOR — Bertempat di Royal Hotel Bogor, Wakil Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Bidang Kerja Sama Dalam Negeri dan Luar Negeri Kak Asrorun Niam Sholeh menutup secara resmi Workshop Strategi Kolaborasi dan Inovasi, Selasa, 26 November 2024.
Kak Niam mengawali arahan dan sambutannya dengan menyampaikan bahwa yang menjadi esensi, pengakuan bahwa sehebat apapun kita sebagai individu, kita tidak bisa melakukan apa-apa tanpa orang lain, karena kita fitrahnya adalah makhluk sosial.
“Karena kita membutuhkan orang lain. Sehebat apapun kita mempunyai kapasitas internal,” tegasnya.
Menurutnya, kesadaran untuk saling membantu antara satu dengan yang lain, antara satu organisasi dengan organisasi yang lain, adalah modal pertama sukses dalam menjalankan organisasi, kesadaran untuk saling membutuhkan. Hal tersebut termanifestasi dalam komitmen untuk saling membantu.
“Jika kesadaran itu muncul, itu punya jiwa aktivisme, bukan kesadaran untuk saling menerima, mereka berfikir akan menunggu dan mengambil manfaat. Kesadaran kolaborasi harus diawali dengan kesadaran saling memberi,” ujar Kak Niam.
Lebih lanjut Kak Niam juga menegaskan bahwa puncak kesuksesan dalam Gerakan Pramuka adalah sejauh mana organisasi tersebut bisa bermanfaat untuk sesama.
“Itu adalah citra diri Gerakan Pramuka, bagaimana kita bisa menghadirkan maslahat bagi sesama,” imbuhnya.
Kak Niam kemudian juga menyinggung adanya masalah riil di kehidupan nyata saat ini yaitu judi online, yang menyasar di berbagai pihak, termasuk anggota gerakan pramuka dari Siaga, Penggalang, Penegak, Pandega, maupun Anggota Dewasa.
“Bagaimana pramuka hadir sebagai solusi tentu dengan membangun kolaborasi. Masalah sebesar apapun jika kita bertekad untuk berkontribusi, akan ketemu solusinya,” tegas Kak Niam.
Pihaknya juga menyampaikan bahwa sekecil apapun masalah, jika dilempar kepada orang lain, maka tidak akan terjadi penyelesaian. Kak Niam menyebutkan bahwa pramuka adalah problem solver, dengan didahului kemampuan identifikasi masalah.
Dalam arahannya Kak Niam juga menyebutkan adanya prinsip-prinsip kolaborasi dan kerja sama, yaitu mutual, rasional, dan akuntabel, beririsan dengan partisipatif, transparan, dan ada nilai tambah.
Terkait dengan perubahan-perubahan, Kak Niam juga menyinggung adanya Masyarakat Digital, yaitu yang mempunyai ciri deformalisasi dan debirokratisasi; deregulasi, untuk merespons perubahan yang sangat cepat.
“Sebagai organisasi yang solid, birokrasi penting; tapi bukan birokratisasi. Dalam konteks pembangunan kerja sama; hal-hal yang formal jangan sampai mengalahkan substansi,” sebut Kak Niam.
Sebagai bagian dari closing speech di workshop ini, Kak Niam juga menyampaikan apa langkah kolaborasi dan inovasi ke depannya. Bahwa kelembagaan pramuka perlu dirumuskan ulang, sehingga konsolidasi kelembagaan, regulasi, dan kebijakan perlu terus dilakukan.
Kak Niam menyebut bahwa spirit baru harus diinternalisir dalam rangka komitmen untuk membangun inovasi dan kolaborasi dalam Gerakan Pramuka, sehingga bisa diterima juga oleh generasi muda masa kini.
Kelebihan pramuka mempunyai branding kuat soal kedisiplinan, kekompakan, kekeluargaan, komitmen bela negara. Itu branding yang menurut Kak Niam harus diperkuat lagi, karena sudah masuk dalam persepsi publik saat ini. Namun ada juga persepsi lain bahwa pramuka hanya tepuk tangan dan nyanyi di sini senang di sana senang.
“Kita harus membalik sesuatu yang menurut publik jadi guyonan yang mengarah pada stereotype, menjadi hal yang positif menjadi branding kita, counter branding,” ujarnya.
Sebelumnya disampaikan laporan Ketua Panitia Pelaksana, Kak Romi Amrizal bahwasanya kegiatan berlangsung sejak Minggu, 24 November 2024 tersebut diikuti oleh 55 peserta yang terdiri dari 30 orang dari perwakilan 19 Kwartir Daerah dan 25 peserta dari unsur Kwartir Nasional.
“Alhamdulillah telah berjalan dengan baik dan lancar, para peserta telah mengikuti sampai materi terakhir tadi malam,” ujar Kak Romi.
Kak Romi berharap bahwa kegiatan workshop ini tidak berhenti saat ini saja, diharapkan tahun depan bisa dilanjutkan dengan kegiatan pelatihan serupa maupun dalam bentuk lain, atau digagas perkemahan kolaborasi untuk meng-influence pramuka se-Indonesia.
Harapannya nanti peserta yang hadir akan menjadi penyampai pesan ke daerahnya masing-masing, sehingga semangat berkolaborasi dan berinovasi dapat terus dilakukan.
Pihaknya menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kelancaran dari kegiatan Workshop Strategi Kolaborasi dan Inovasi ini.
Diketahui bahwa beberapa materi menarik telah diterima oleh para peserta yang tentunya memberikan wawasan baru serta tambahan pengetahuan terkait dengan bagaimana strategi kolaborasi dan inovasi.
Sebagaimana tujuan dari workshop ini diharapkan dapat memberi dampak berkelanjutan bagi Gerakan Pramuka, tentunya apa yang telah didapatkan oleh para peserta bisa menjadi sebuah dorongan untuk memulai menciptakan inovasi-inovasi di masing-masing daerahnya. (cst)