SAEMANGEUM — Pemerintah Republik Korea menyampaikan bahwa akan ada Topan Khanun yang diprediksi melanda SaemanGeum, lokasi perkemahan Jambore Pramuka Sedunia ke-25 pada tanggal 9 atau 10 Agustus 2023.
Kondisi tersebut disampaikan kepada Organisasi Kepanduan Dunia, World Organization of the Scout Movement (WOSM) pada Senin, 7 Agustus 2023 pagi waktu setempat sehingga harus dilakukan pergeseran peserta dan seluruh partisipan keluar dari arena perkemahan.
Melalui laman resminya, WOSM juga telah menginformasikan kondisi ini dan rencana untuk pergeseran peserta yang dipercepat sehingga mengurangi risiko yang dimungkinkan terjadi.
“Pemerintah menginformasikan kepada WOSM bahwa mereka akan segera memberikan rincian rencana pergeseran dan tempat yang akan menjadi tuan rumah bagi para peserta,” tulis WOSM.
Dengan kondisi tersebut, WOSM juga mendesak Pemerintah untuk mempercepat rencana pergeseran peserta dan menyediakan semua sumber daya dan dukungan yang diperlukan selama mereka tinggal dan sampai mereka kembali ke negara asal.
Sementara itu Kwartir Nasional Gerakan Pramuka juga telah menyampaikan rilis tertulisnya dengan menyebutkan langkah-langkah yang akan dilakukan.
“Kontingen Indonesia juga telah menyiapkan rencana darurat untuk menghindari amukan taifun Khanun tersebut. Kedubes RI di Seoul dan Pemerintah Provinsi Jeollabuk siap membantu kontingen Indonesia,” tulis Kwarnas.
Melalui rilis tersebut juga disampaikan bahwa orang tua peserta tidak perlu khawatir, karena kemungkinan topan akan datang sekitar 9-10 Agustus 2023.
“Jadi masih ada waktu untuk packing dan masuk ke dalam bus untuk dibawa ke tempat penampungan,” imbuh Kwarnas.
Dijelaskan pula bahwa proses pemindahan peserta sudah disiapkan dengan rapi oleh Pemerintah Korea Selatan. Khusus untuk Kontingen Indonesia dibantu sepenuhnya oleh KBRI di Seoul. (*/cst)